RADAR TASIKMALAYA – Kegiatan inovasi ‘KOLAK CAMPUR PISANG ENAK’ untuk meningkatkan terapi taat dan kepatuhan minum obat pada pasien ODGJ agar pulih mandiri dan produktif (PUMANTIF) di wilayah kerja UPTD PUSKESMAS KAWALU pada saat ini sudah banyak memberikan dampak yang positif bagi meningkatnya kepatuhan minum obat bagi pasien ODGJ.
Alat bantu yang digunakan dalam kegiatan inovasi ini berupa kalender pengobatan pasien, kartu mandiri obat dan kotak harian obat sebagai pedoman bagi pendamping pasien ODGJ dalam menjalan terapi pengobatan yang sedang dijalani pasien ODGJ. Pada tanggal 15 Juni 2023 tim kegiatan inovasi kembali melakukan pemantauan terhadap pasien ODGJ yang telah dilakukan intervensi kegiatan inovasi ini untuk melihat perkembangan dari pasien ODGJ tersebut. Berdasarkan hasil kunjungan yang dilakukan terlihat bahwa dengan adanya alat bantu dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien ODGJ dapat membantu pendamping dan pasien ODGJ dalam menyiapkan obat setiap harinya sehingga kemungkinan lupa minum obat dapat dihindari.
Alasan terbesar pasien ODGJ tidak patuh terhadap pengobatannya adalah karena pendamping atau keluarga pasien lupa, merasa kondisi pasien ODGJ yang didampinginya membaik sehingga tidak perlu minum obat lagi, merasa bahwa obat yang dikonsumsi tidak berefek dan timbul adanya efek samping obat selama menjalankan terapi pengobatan.
Kolaborasi antar tenaga Kesehatan dalam terapi kefarmasian pasien dengan gangguan jiwa dengan intervensi farmakologi dan melibatkan peran aktif dukungan keluarga pasien, masyarakat, lintas sektoral memberikan pengetahuan dan kemudahan kepada pendamping pasien ODGJ sehingga dapat menjadi daya dorong untuk kesembuhan pasien ODGJ dan meningkatkan kualitas hidup pasien ODGJ di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu dan menjadi produktif kembali. Dalam kegiatan inovasi ini yang menjadi fokus untuk menjadi subjek dalam kegiatan kunjungan rumah ini adalah pasien ODGJ yang pendampingnya berusia lanjut, pasien ODGJ yang memiliki tingkat kepatuhan minum obat rendah terlihat dari terakhir kali kontrol ke Puskesmas untuk melakukan pengambilan obat dan pasien dengan Riwayat amuk sebelumnya. Dari 82 pasien ODGJ yang berada di wilayah UPTD Puskesmas Kawalu, sampai pada tahun 2023 (TW 1) ini sebanyak 15 orang pasien ODGJ atau sebesar 18,3% dari jumlah total pasien ODGJ di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu sudah dilakukan kunjungan rumah (home pharmacy care) untuk menerapkan kegiatan inovasi ini.
Sampai saat ini kegiatan inovasi ini masih dalam bentuk skala pilot atau pilot project sehingga masih membatasi kriteria pasien yang dilakukan kunjungan rumah atau home pharmacy care untuk pemberian alat bantu dan pedoman dalam meningkatkan kepatuhan pasien ODGJ minum obat. Ke depannya kegiatan inovasi ini akan dikembangkan tidak hanya bagi kriteria tertentu melainkan bagi semua pasien ODGJ yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu. Sehingga diharapkan jumlah kelompok binaan pumantif di UPTD Puskesmas Kawalu meningkat terus setiap tahunnya.
Salah satu hambatan yang ditemui di lapangan adalah kebanyakan pasien ODGJ ini pendampingnya lansia (usia di atas 60 tahun). Pada usia lanjut (geriatri) akan mengalami peningkatan untuk menjadi dementia atau kepikunan. Dengan terjadinya kepikunan pada pasien geriatri, maka akan menyebabkan sering lupa dan mempengaruhi aktivitas kesehariannya. Hal ini dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien ODGJ yang didampinginya. Pada kondisi ini, pendamping pasien yang berusia lanjut membutuhkan alat bantu dalam terapi pengobatan pasien ODGJ yang didampinginya. (Terlampir data pasien ODGJ di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu yang masuk ke dalam kelompok binaan PUMANTIF pada Lampiran 1).
Setelah diberikannya alat bantu berupa pedoman bagi pendamping pasien ODGJ ini yang kebanyakan merupakan Lansia, banyak yang terbantu dalam mengingat jadwal minum obat sehingga dapat meningkatkan tingkat kepatuhan pasien ODGJ dalam minum obat. (Apt. Listya Permatasari, S. Farm.)