SAAT ini, terdapat banyak sekali perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan program studi pendidikan bahasa Indonesia, baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tetapi, tak jarang sebagian orang memberi pertanyaan “untuk apa kuliah jurusan pendidikan bahasa Indonesia?”. Baik dari kalangan muda maupun tua, sebagian dari mereka memiliki anggapan bahwasanya bahasa Indonesia itu sudah menjadi bahasa sehari-hari, sehingga mempelajari bahasa Indonesia itu dirasa kurang perlu apalagi jika sampai ke perguruan tinggi.
Pada realitanya, banyak sekali penggunaan Bahasa Indonesia yang kurang tepat di masyarakat, misalnya penggunaan kata baku dan tidak baku dalam situasi formal atau keterampilan berbahasa seorang individu. Pada ranah pendidikan, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak peserta didik yang mendapat nilai kecil pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Jika seperti itu, masihkah bahasa Indonesia dianggap kurang perlu untuk dipelajari?
Masyarakat harus memahami bahwa alasan adanya program studi pendidikan bahasa Indonesia adalah disebabkan karena hal tersebut penting dan memiliki peran atau manfaat pada ranahnya sendiri. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu dan tidak paham mengenai program studi pendidikan bahasa Indonesia dan apa yang dipelajari di dalamnya. Padahal, pada program tersebut ada banyak sekali ilmu yang cukup sulit dan tidak dapat ditemukan di program studi lainnya.
Pada program studi pendidikan bahasa Indonesia, mahasiswa diajarkan ilmu pedagogik (kependidikan) seperti ilmu landasan pendidikan, manajemen pendidikan, psikologi pendidikan, dan lain sebagainya. Pada program ini pula, seseorang akan diajarkan mengenai 4 aspek keterampilan berbahasa seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada kenyataannya, ilmu pada mata kuliah tersebut tak semudah seperti namanya.
Selain empat aspek keterampilan berbahasa, mahasiswa kemudian mempelajari ilmu-ilmu bahasa (linguistik) seperti morfologi, sintaksis, semantik, sosiolinguistik, fonologi, dan masih banyak lagi. Dapat dikatakan bahwa linguistik adalah “sainsnya bahasa”. Pada mata kuliah ini akan diajarkan bagaimana cara sebuah bahasa diperoleh, bagaimana cara pengucapannya, pembentukan kata, tata kalimat, makna bahasa dibalik tulisan dan hal seru lainnya. Tentunya, dalam kehidupan sehari-hari, ilmu-ilmu linguistik ini tidak dapat ditemukan.
Pada program pendidikan bahasa Indonesia ini mahasiswa juga dituntut untuk memahami dunia pendidikan. Menjadi seorang guru tidak mudah tentunya. Guru dituntut untuk menciptakan suasana kelas menjadi menarik, menanamkan nilai karakter, dan tugas utamanya yakni menyampaikan sebuah ilmu. Mahasiswa diajarkan bagaimana mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan peserta didik yang mengalami masalah. Selain itu, juga mahasiswa juga diajarkan cara membuat Rancangan Pelaksanaan Pengajaran (RPP) –atau yang pada Kurikulum Merdeka ini dikenal dengan istilah Modul Ajar, dan administrasi keguruan lainnya.
Satu hal yang dianggap paling menyenangkan dari program studi ini adalah mahasiswa diberi pengajaran mengenai dunia kesusastraan. Mulai dari apresiasi hingga kajian puisi dan prosa. Selain itu, mahasiswa diajarkan cara bermain drama, bermain peran, dan menulis naskah drama. Diajarkan cara mengolah ekspresi lisan dan tubuh, mencari sumber dana, hingga menggelar sebuah pentas pertunjukan yang spektakuler. Nyatanya, bermain peran membutuhkan ilmu-ilmu tertentu yang harus dikuasai. Keberhasilan para aktor saat mementaskan drama di panggung menjadi bukti keseriusan mereka, sebab mereka tampil dari awal hingga akhir tanpa proses menyunting.
Sebagian orang juga mungkin beranggapan bahwa kuliah di program pendidikan bahasa Indonesia memiliki prospek kerja yang sedikit atau hanya sekadar menjadi guru bahasa Indonesia saja. Padahal pada nyatanya, terdapat banyak opsi profesi yang dapat dipilih untuk ditekuni oleh mahasiswa prodi ini. Profesi yang dapat dijadikan pilihan setelah lulus dari prodi ini misalnya adalah penulis (ilmiah, buku, kreatif), ahli bahasa, editor (tulisan atau artikel), jurnalis, penerjemah, tenaga pendidik, sastrawan, aktor, dan profesi-profesi menarik lainnya.
Selain profesi-profesi di atas, seorang lulusan jurusan pendidikan bahasa Indonesia juga berpotensi untuk menjadi seorang Master of Ceremony (MC) baik dalam kegiatan formal atau non-formal. Sebab pada prodi ini mahasiswa dituntut untuk terampil dalam keterampilan berbicara. Tentunya, upah untuk profesi ini juga tidak dapat dianggap remeh, apalagi jika sudah konsisten dan profesional.
Seperti Bode Riswandi, alumni Prodi Pendidikan Indonesia yang merupakan seorang sastrawan sekaligus dosen di Universitas Siliwangi, universitas terbesar di Priangan Timur. Beliau juga tidak jarang menjadi seorang pembawa acara pada kegiatan sidang terbuka senat Universitas Siliwangi dalam rangka Wisuda mahasiswa. Selain itu, terdapat Mufid Athorik yang juga merupakan lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, yang berkiprah di dunia penerbitan, beliau merupakan seorang direktur di Langgam Pustaka.
Program studi pendidikan bahasa Indonesia juga sudah Go International. Terdapat universitas besar di luar negeri yang menyediakan pilihan program studi bahasa Indonesia. Misalnya di Australia National University, Australia yang menyediakan jurusan Indonesian Language and Culture, kemudian di Harvard University yang juga menyediakan jurusan Bahasa Indonesia, dan masih banyak lagi.
Di samping itu, terdapat beberapa negara juga yang menyediakan Sekolah Indonesia sehingga membuka peluang bagi mahasiswa yang menguasai bahasa asing untuk menjadi tutor atau pengajar bahasa Indonesia di sekolah Indonesia yang berada di luar negeri, seperti di Australia dan Jepang.
Jadi, setelah pemaparan panjang lebar di atas, sudah paham kan kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia buat apa?
Biografi penulis:
Rima Ainul Nisya merupakan seorang mahasiswa semester 7 jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Siliwangi, memiliki ketertarikan lebih pada bidang bahasa dan budaya, bercita-cita dapat mendakwahkan bahasa Indonesia ke seluruh penjuru dunia.