Tren Belanja Online Live Streaming, Ngobrol Langsung dengan Penjual Tanpa Berdesakan di Toko

RADAR TASIKMALAYA – Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Islam di Kota Tasikmalaya tetapi juga menjadi waktu yang penting dalam hal aktivitas ekonomi. Produsen busana muslim di Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan omset yang signifikan. Dari sisi konsumen menjelang akhir Ramadan, pasar dan pusat perbelanjaan di Kota Tasikmalaya dipenuhi oleh mereka yang berbelanja keperluan lebaran. Seperti tahun-tahun sebelumnya memakai pakaian baru dan membeli barang baru merupakan kebiasaan sebagian warga Indonesia pada umumnya di hari lebaran.

Selain pasar dan pusat belanja konvensional yang diserbu para pembeli, ternyata terdapat pula tren pasar lainnya yang ikut menggeliat kuat di bulan Ramadan ini. Yaitu pasar online yang biasa kita sebut dengan online marketplace atau e-commerce. E-commerce yang masih sangat muda ini terus bergeliat dan mengalami evolusi. Yang asalnya hanya memasang foto dan teks deskripsi di internet, sekarang sudah mulai berubah dengan adanya kombinasi antara teknologi Live streaming di e-commerce, platform-platform seperti Shopee Live, Tokopedia Live, dan Lazada TV telah mengubah cara orang berbelanja secara online.

Ipsos Indonesia, bagian dari Ipsos Group SA sebuah perusahaan riset pasar dan konsultasi multinasional yang berkantor pusat di Paris. Mereka menggelar survei di Indonesia bertajuk “Tren Live streaming E-commerce bagi Penjual” pada akhir 2023 lalu. Dari data suver tersebut 73 persen yang menggunakan metode ini, omzet mereka meningkat, 68 persen di antaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasarnya.

Selain itu, live streaming juga mendorong ekspansi jangkauan pasar (68 persen), penghematan biaya promosi (64 persen), kemudahan berinteraksi dengan pelanggan online secara real-time (60 persen), dipercaya oleh pelanggan (59 persen), lebih aman dalam transaksi (49 persen) dan merasa lebih unggul dalam persaingan (37 persen).

Dalam segi pelayanan interaktif, Ipsos mengemukakan Shopee Live dengan 59 persen menunjukkan keunggulannya yang signifikan dibandingkan dengan TikTok Live 26 persen, Lazada Live 8 persen dan Tokopedia Play 7 persen bagi brand lokal dan UMKM.

Data mengenai kategori produk, didominasi kategori fashion dengan tingkat penjualan 56 persen, disusul dengan kategori beauty care and health dengan persentase 39 persen, FMCG 32 persen, dan kategori gaya hidup dengan persentase 17 persen.

Apa yang tersaji dalam data yang dikeluarkan Ipsos tersebut dirasakan juga oleh beberapa perusahaan di Kota Tasikmalaya. Dari laporan magang beberapa mahasiswa Politeknik kami di perusahaan yang melakukan penjualan online e-commerce. Rata-rata peningkatan penjualan secara Live streaming ini mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan sebelumnya. Kenaikan Penjualan di bulan Ramadhan dengan live streaming bisa mencapai lebih dari 100%.

Live streaming e-commerce membawa pengalaman berbelanja online ke tingkat yang baru. Para pembeli tidak hanya dapat melihat produk secara langsung, tetapi juga berinteraksi langsung dengan penjual, bertanya tentang produk, dan melihat demonstrasi langsung tentang penggunaan produk. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan personal dibandingkan dengan model belanja online sebelumnya yang hanya memperlihatkan foto dan deskripsi penjelasan product.

Live streaming e-commerce telah mengubah cara orang berbelanja online di Indonesia. Dengan menyediakan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan personal, serta membuka peluang baru dalam pemasaran dan promosi produk, fenomena ini menjadi salah satu tren terpanas dalam industri e-commerce saat ini.

Fenomena Live streaming e-commerce menjanjikan banyak keuntungan, juga memberikan tantangan yang perlu dihadapi. Mulai dari persiapan teknis untuk menyelenggarakan siaran live, hingga kebutuhan untuk memastikan kualitas produk dan layanan yang konsisten selama siaran.

Di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar bagi pelaku usaha di Tasikmalaya untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan menyadari potensi pasar yang besar dan merancang strategi pemasaran yang efektif, di bulan Ramadhan ini mereka dapat memanfaatkan tren Live streaming e-commerce ini untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis mereka.

Bagi para pelaku usaha, live streaming e-commerce membuka peluang baru dalam pemasaran dan promosi produk. Dengan menyelenggarakan sesi live streaming, mereka dapat langsung berkomunikasi dengan audiens mereka, menjelaskan keunggulan produk, serta memberikan penawaran dan diskon eksklusif kepada para penonton. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran merek dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Bagi konsumen, Live streaming e-commerce menawarkan kemudahan dalam berbelanja, mereka yang tidak ingin berdesakan di pasar atau di pusat perbelanjaan di bulan Ramadhan akan sangat diuntungkan. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika Live streaming e-commerce terus berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya belanja online di Indonesia.

Live streaming e-commerce juga telah memunculkan peran baru bagi para influencer dan selebritas digital. Banyak dari mereka yang bekerja sama dengan platform e-commerce untuk menyelenggarakan sesi Live streaming, mengulas produk, dan mengundang pengikut mereka untuk berbelanja langsung selama siaran. Dengan basis pengikut yang besar, influencer ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan produk. Live streaming yang masih berusia sangat muda ini masih membutuhkan banyak talent untuk posisi host Live streamer penjualan. Para pemula pun bisa memulai dengan belajar untuk menjadi pembawa acara penjualan secara live.

Semoga perkembangan tren Live streaming e-commerce ini bisa dirasakan berbagai kalangan di Kota Tasikmalaya. Tidak hanya pasif sebagai konsumen saja, tapi juga aktif dan berpartisipasi dengan munculnya banyak pengusaha baru dan kesempatan kerja yang lebih terbuka. Perkembangan dan perubahan tren e-commerce ini sangat cepat, ke depannya diyakini akan muncul lagi banyak peluang dan tantangan baru.

Apakah Anda pernah berbelanja melalui live streaming e-commerce, atau malah sudah aktif menjadi penjual dan host live streaming e-commerce? (Lutfi Kausar Rahman)

Penulis merupakan dosen, staff pengajar di kampus Politeknik LP3I Tasikmalaya. Merupakan Alumni dari SMAN 1 Tasikmalaya (2005-2009), Universitas Padjadjaran (2005-2009), Institut Teknologi Bandung (2012-2014).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *