Tanaman Akar Gobo sebagai Antidiabetes

Kesehatan197 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Berdasarkan International Diabetes Federation, pada 2021, Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara di dunia dengan kasus diabetes melitus tertinggi menempati peringkat ke-5 mencapai 19,5 juta dan pada 2045 diperkirakan akan meningkat hingga 28,6 juta. Kemudian, tingkat kematian yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus di Indonesia mencapai 236 ribu.

Diabetes melitus sendiri merupakan kondisi kronis serius yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Selain itu, diabetes melitus juga diartikan sebagai penyakit kronis yang terjadi karena pankreas sudah tidak bisa lagi menghasilkan insulin yang cukup untuk tubuh atau hormon yang mengatur gula darah atau glukosa sudah tidak berfungsi dengan baik.

Berdasarkan fenomena tersebut tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Bakti Tunas Husada yang terdiri dari Maitsa Wafaa Aliifah, Mohammad Wildan Muhtar, Fitra Arif Maulana Yusuf, Tasya Octavia, dan Yayang Nur Fadilah dengan dosen pendamping Dr apt Lusi Nurdianti MSi melakukan penelitian yang berjudul ”Formulasi & Aktivitas Sistem Penghantaran Obat Sediaan Hydrogel Film Ekstrak Akar Gobo (Arctium lappa L) sebagai Terapi Pengobatan Diabetes”.  Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan hydrogel film untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah dari penderita diabetes melitus kemudian dilakukan pengujian efek terapi sediaan obat.

Tumbuhan yang menjadi peran utama dalam penelitian ini adalah akar gobo (Arctium lappa L) yang merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antidiabetes karena akar tanaman ini mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid yang mampu mengurangi komplikasi diabetes dengan cara menangkal radikal bebas sehingga berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus.

Pengembangan dari bahan alam mengenai pengobatan antidiabetes sekarang ini belum begitu banyak, sehingga perlu suatu penanganan dengan mengembangkan bentuk sediaan yang inovatif, tidak hanya memiliki efektivitas namun juga dapat memudahkan dalam penggunaannya terhadap pasien serta memiliki banyak keunggulan dibandingkan bentuk sediaan lainnya seperti tablet, kapsul, pil dan injeksi.

Oleh karena itu, mereka melakukan suatu pengembangan terbaru yang sekarang sedang banyak dikembangkan yaitu penghantaran obat melalui intra-oral dalam bentuk sediaan hydrogel film. Pengaplikasian hydrogel film akan dapat mengurangi risiko terbawanya obat oleh air liur, sehingga dapat meningkatkan efektivitas terapi, mengurangi ketidaknyamanan pasien dan membawa obat lebih cepat daripada pengobatan secara oral.

Berdasarkan hasil pengujian efek terapi yang telah dilakukan oleh Maitsa dan tim menunjukkan bahwa sediaan hydrogel film ekstrak akar gobo dapat menurunkan kadar gula darah.

Maitsa dan tim berkesimpulan bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mendukung penelitian lainnya serta memiliki potensi terhadap pengembangan obat untuk mengurangi kasus-kasus dalam bidang kesehatan.

Selain itu, Maitsa dan tim berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap dunia kesehatan khususnya untuk penyakit diabetes melitus dengan memanfaatkan tanaman akar gobo (Arctium lappa L). (rls/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *