Stigma Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Kesehatan592 Dilihat

Stigma merupakan suatu istilah yang menggambarkan suatu keadaan atau kondisi terkait sudut pandang atas sesuatu yang dianggap bernilai negatif. Bagi penderita Covid-19 stigma dapat menimbulkan kesehatan mental yang dapat memperburuk kesehatan yang diakibatkan oleh rasa takut, penolakan dikomunitas dan harus isolasi diri.

Tenaga kesehatan yang berada di garis depan dalam bertugas menyelamatkan dan melindungi nyawa masyarakat juga ikut menjadi korban stigmatisasi. Hal ini terjadi karena kesalahpahaman bahwa mereka menjadi pembawa virus setelah pulang bekerja.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa stigma negatif yang diberikan oleh individu atau sekelompok masyarakat terhadap tenaga kesehatan atau pasien Covid-19 berkontribusi terhadap tingginya angka kematian akibat virus corona, dilansir dari bnpb.go.id.

Dampak negatif yang terjadi dari stigma masyarakat ini bukan hanya terjadi pada tenaga kesehatan atau pasien Covid-19 saja tetapi bisa terjadi pada keluarga, teman dan komunitas dari pasien tersebut.

Dampak dari stigma itulah dapat mendorong orang untuk menyembunyikan penyakit untuk menghindari diskriminasi dan mencegah orang untuk tidak segera memeriksakan penyakitnya. Meskipun demikian, fenomena stigma masyarakat ini dapat mengakibatkan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya yang terkait dengan Covid-19 dan tidak menganggap sepele akan pandemik Covid-19.

Pemerintah menekankan agar kita dapat mengubah stigma negatif tentang Covid-19 ini guna untuk mempermudah memutus mata rantai viris corona. Karena dampak negatif dari stigma negatif inilah yang dapat mempersulit individu atau kelompok untuk memeriksakan kondisinya ke layanan kesehatan.

Stigma negatif ini telah terjadi di beberapa daerah yang mengucilkan pasien Covid-19, mirisnya lagi ketika satu keluarga tidak diterima di lingkungan masyarakat karena mereka beranggapan bahwa ketika satu anggota keluarga bisa terpapar virus corona maka tidak menutup kemungkinan anggota keluarga lain pun akan ikut terpapar.

Masyarakat melakukan hal itu karena mereka sudah memiliki rasa takut dan cemas yang berlebihan, sehingga dikucilkan bahkan sampai diusir dari tempat tinggal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *