Meraih Predikat Kota Sehat

Kesehatan55 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Kesehatan masyarakat dan kesejahteraan warga adalah aset kota yang paling penting. Lingkungan rumah dan sarana transportasi yang memadai, pengolahan sampah dan limbah serta kualitas air dan udara yang bersih menjadi harapan semua akan kondisi kota yang diimpikan.

Kota Sehat adalah konsep lama sekaligus baru. Telah lama manusia berusaha untuk membuat kota lebih sehat sejak awal peradaban. Dan kini termanifestasi sebagai sarana utama untuk promosi kesehatan untuk semua. 

Inisiatif Kesehatan Perkotaan (Urban Health Initiative) merupakan kriteria kesehatan global dimana melibatkan perencanaan kota yang cerdas, infrastruktur yang mendukung, layanan kesehatan yang berkualitas serta warga dapat berpartisipasi dan saling mendukung dalam menjalankan semua fungsi kehidupan. 

Hal ini sejalan dengan program Menteri Kesehatan berupa penilaian dan penghargaan Swastisaba yang dimulai tahun 2005 dimana menekankan pada penciptaan dan penerapan tatanan dan kesehatan masyarakat yang diinisiasi oleh kelembagaan berupa forum yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat.

Regulasi yang mengatur teknis penyelenggaraan kota/kabupaten sehat yaitu Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2015 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.

Kabupaten/kota Sehat adalah suatu kondisi yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.

Tatanan yang menjadi parameter Kabupaten/kota Sehat berjumlah sembilan yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan pasar, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perlindungan sosial dan tatanan penanggulangan bencana.

Tujuan Kabupaten/kota Sehat adalah tercapainya kondisi Kabupaten/kota untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja/beraktifitas bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktivitas dan perekonomian masyarakat.

Sasaran yang ingin dicapai dari Swastisaba ini adalah pelaksanaan semua program yang menjadi permasalahan secara bertahap, menentukan prioritas di sejumlah wilayah dan bidang tertentu, menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan, menetapkan kawasan potensial yang terus berkembang luas, dan mengutamakan proses dan target yang berjalan terus-menerus.

Forum Sehat

Penyelenggaraan Kabupaten/kota Sehat merupakan berbagai kegiatan untuk mewujudkan Kabupaten/kota Sehat dengan cara pemberdayaan masyarakat melalui forum yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten/Kota. 

Forum dalam hal ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi. Di tingkat Kabupaten/kota disebut Forum kabupaten/Kota Sehat yang berperan turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek, sehingga dapat mewujudkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya.

Ditingkat Kecamatan disebut Forum Komunikasi Desa/Kelurahan Sehat atau nama lain yang disepakati masyarakat. Forum komunikasi ini mempunyai peran mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyinkronkan dan mensimplikasi prioritas, perencanaan, antara desa/kelurahan satu dengan desa/kelurahan lainnya di wilayah kecamatan yang dilakukan oleh masing-masing Pokja Desa/Kelurahan Sehat.

Sedangkan di tingkat Kelurahan disebut Kelompok Kerja (Pokja) kelurahan sehat yang menjadi wadah masyarakat di pedesaan/kelurahan atau yang bergerak di bidang usaha, ekonomi, sosial dan budaya dan kesehatan untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi dalam kegiatan yang disepakati mereka.

Keuntungan dari program Kota/Kabupaten Sehat ini tentu berlaku baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat secara umum. Bagi pemerintah daerah yaitu mendapat dukungan dari masyarakat yang menguatkan posisi kepemimpinannya, merupakan indikator kemampuan daerah dalam bidang pembangunan serta dapat memberdayakan dan memandirikan masyarakat sehingga berperilaku dan berbudaya baik dan sehat.

Keuntungan bagi masyarakat adalah proses pembangunan dapat disusun bersama-sama dengan fokus pada kebutuhan, masyarakat menjadi lebih mandiri dan menjadi mitra pemerintah serta masyarakat ikut bertanggung jawab dan ikuti menilai hasil dan manfaat pembangunan.

Tahapan yang dilakukan seperti program pada umumnya melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan melalui analisa kebutuhan dan permasalahan yang disesuaikan berdasarkan kawasan dan prioritas, hal ini diwujudkan dengan peningkatan sumber ekonomi, pemenuhan sarana prasarana lingkungan, baik secara fisik maupun sosial. Maka upaya peningkatan perilaku dan pelayanan kesehatan adalah pendekatan yang utama dalam perencanaan penyelenggaraan kota/kabupaten sehat.

Tahap pelaksanaan adalah pemerintah daerah mengambil prakarsa untuk mengundang stakeholder masyarakat untuk membentuk forum. Fungsi forum disini membentuk dan membina pokja, merumuskan usulan, prioritas, sasaran, perencanaan dan evaluasi perkembangan dari desa/kelurahan sehat, mengupayakan pencarian dana dari sumber lain seperti LSM, swasta dan pemerintah serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masyarakat, pemerintah dan unsur lainnya agar efektif dan efisien.

Secara kelembagaan forum berperan menentukan arah, sasaran, tujuan, kegiatan dan langkah-langkah termasuk di dalam penggerakan, mendorong dan mengupayakan berbagai kegiatan pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat. Secara institusi Puskesmas dan Kantor Kecamatan menjadi sangat penting dalam mewujudkan Kota Sehat dan pengembangan Desa/kelurahan Sehat dalam kerangka pengembangan Kabupaten/Kota.

Komitmen Berkelanjutan

Setiap dua tahun sekali Kabupaten/Kota Sehat yang memenuhi kriteria yang ditetapkan diberikan penghargaan Swastisaba. Penghargaan tersebut dapat diklasifikasikan atas 3 kategori (padapa, wiwerda dan wistara). Paradigm Swastisaba bukan pada nilai perlombaannya tetapi pada proses dan komitmen pemerintah bersama pemangku kepentingan untuk melakukan perubahan signifikan untuk mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, bersih dan sehat untuk dihuni warga.

Sosialisasi yang terbatas menjadikan proses partisipasi tidak meluas. Padahal bilamana seluruh pemangku kepentingan terlibat maka penyelenggaraan kota sehat menjadi lebih mudah, cepat, tepat dan berkesinambungan. Tidak ada yang tidak mau untuk sehat. Karena kesehatan ini merupakan investasi masa depan, maka kualitas kesehatan harus terus terjaga dan senantiasa ditingkatkan karena berpengaruh terhadap kualitas hidup dan lingkungan.

Dalam rangka sinergitas yang bertumpu pada efisiensi, efektivitas dan produktivitas kota/kabupaten sehat maka urgensi kolaborasi multi aktor menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Menghilangkan ego sektoral dan senantiasa membangun komunikasi yang baik adalah jalan menuju keberlanjutan proses. Pemerintah dengan regulasinya, akademisi dengan konsepnya, swasta dengan usahanya, media dengan publikasinya dan masyarakat dengan akselerasinya adalah satu kesatuan yang saling mendukung dan menguatkan.

Keberadaan forum harus menjadi gerakan yang tumbuh dan terus berkembang, menopang dirinya sendiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas setempat. Forum ini harus menjelma menjadi lembaga yang membentuk kerangka kerja yang menopang proses pembelajaran dan inovasi sosial ekonomi secara kolektif. Maka visi bersama harus menjelma menjadi aksi kolektif yang terus berorientasi pada proses yang berkelanjutan sekaligus pencapaian target yang telah ditetapkan.

Hal yang tidak kalah penting adalah menyelaraskan prioritas dalam pembangunan tatanan Kota/kabupaten Sehat dengan visi, misi dan program Bupati/Walikota. Hal ini dimaksudkan agar program dapat berjalan secara simultan serta sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang telah ditetapkan. 

Predikat Swastisaba bukanlah tujuan akhir. Tapi usaha kesehatan kolektif yang berkelanjutan agar terus berdampak pada peningkatan kualitas hidup. Tentu proses yang dilakukan harus ada indikator pencapaiannya, agar keberhasilannya bisa terukur. Maka penghargaan yang diraih bisa dirayakan karena secara prosedural dan substantif telah layak dinikmati bersama dalam lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat. Kesehatan untuk semua. (Davi Dzulfiqar, S.E)

Davi Dzulfiqar, S.E adalah Ketua Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Cibeureum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *