Mengapa Gen Z Penting untuk Pengembangan BUMDes?

Ekonomi, Pemerintahan190 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah institusi yang dirancang untuk menjadi penggerak utama ekonomi di seluruh desa di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, BUMDes telah menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai inisiatif usaha yang berfokus pada potensi lokal. Namun, di era digital yang berkembang pesat ini, ada satu elemen sumber daya manusia yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh banyak BUMDes, yaitu  potensi sumber daya  manusia dari Gen Z.

Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, adalah generasi yang tumbuh dalam lingkungan digital dan sangat terhubung dengan teknologi, berjiwa inovatif dan memiliki pola pikir yang progresif.

Keunikan karakteristik yang dimiliki oleh generasi ini  dapat menjadi aset berharga bagi pengembangan BUMDes, sehingga dapat digunakan untuk memperkuat dan memperluas dampak dari kemajuan perekonomian Indonesia. Selain itu, Gen Z dapat membawa sejumlah keunggulan yang mampu membantu BUMDes dalam menghadapi tantangan era modern dan meningkatkan daya saingnya di pasar yang semakin kompetitif. Keunggulan-keunggulan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Pemahaman Teknologi yang Mendalam: Gen Z adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh dengan internet dan teknologi digital sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Keahlian mereka dalam teknologi dapat diterjemahkan ke dalam berbagai aspek pengembangan BUMDes, seperti pemasaran digital, e-commerce, hingga analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
  2. Kreativitas dan Inovasi: Gen Z dikenal memiliki kreativitas tinggi dan kemampuan untuk berpikir “out of the box“. Mereka sering kali mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah dan tidak takut untuk bereksperimen dengan ide-ide baru. Hal ini sangat relevan untuk BUMDes yang membutuhkan inovasi agar tetap relevan dan kompetitif.
  3. Kesadaran Sosial dan Lingkungan: Gen Z memiliki kesadaran sosial dan lingkungan yang tinggi. Mereka cenderung mendukung bisnis yang berkelanjutan dan memiliki dampak positif bagi masyarakat. Dengan melibatkan Gen Z, BUMDes dapat mengembangkan program-program yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan sosial.
  4. Kemampuan Beradaptasi: Gen Z adalah generasi yang sangat adaptif terhadap perubahan. Mereka tumbuh dalam dunia yang selalu berubah, dan kemampuan ini sangat penting dalam lingkungan bisnis yang dinamis seperti BUMDes. Gen Z dapat membantu BUMDes untuk terus beradaptasi dengan tren pasar dan perubahan teknologi.

Namun, sekalipun potensi Gen Z sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam melibatkan mereka dalam pengembangan BUMDes. Tantangan-tantangan tersebut selayaknya harus menjadi perhatian penting untuk proses pelibatan Gen Z dalam BUMDes. Tantangan-tantangan tersebut di antaranya adalah:

  1. Keterbatasan Infrastruktur dan Akses Teknologi: Tidak semua desa memiliki akses yang memadai terhadap infrastruktur teknologi, seperti internet dan perangkat digital. Untuk mengatasi ini, BUMDes dapat bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan infrastruktur teknologi di desa.
  2. Perbedaan Perspektif Antargenerasi: Terkadang, ada perbedaan perspektif antara Gen Z dan generasi yang lebih tua yang dapat menimbulkan konflik. Penting bagi BUMDes untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan terbuka, di mana setiap generasi dapat berkontribusi dan belajar satu sama lain.
  3. Kurangnya Pengalaman Praktis: Meskipun Gen Z memiliki banyak potensi, mereka mungkin kurang pengalaman dalam dunia usaha nyata. Solusinya adalah memberikan mereka kesempatan untuk belajar melalui praktik, seperti magang atau proyek nyata yang dikelola oleh BUMDes.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, potensi Gen Z perlu dimaksimalkan dan BUMDes pun perlu menerapkan strategi yang tepat dalam melibatkan mereka dalam berbagai aspek pengembangan. Sekaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan BUMDes sebagai cara untuk optimalisasi pelibatannya, yaitu:

  1. Pendidikan dan Pelatihan Khusus: Gen Z perlu diberikan akses ke pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan BUMDes. Ini bisa berupa pelatihan keterampilan digital, manajemen usaha, pemasaran, dan keuangan. Program pelatihan ini dapat dilakukan melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, atau bahkan melalui platform online yang sesuai dengan preferensi Gen Z.
  2. Inkubasi Usaha Berbasis Gen Z: BUMDes dapat memfasilitasi inkubasi usaha yang didirikan oleh Gen Z. Dengan memberikan dukungan berupa modal awal, mentorship, dan akses pasar, BUMDes dapat membantu usaha-usaha ini tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian desa. Usaha-usaha ini bisa bergerak di bidang kreatif, teknologi, atau layanan yang berbasis pada kebutuhan lokal.
  3. Penggunaan Media Sosial untuk Promosi dan Pemasaran: Gen Z adalah ahli dalam penggunaan media sosial. BUMDes dapat memanfaatkan keahlian ini untuk meningkatkan kehadiran online mereka, memperluas jangkauan pasar, dan membangun merek yang kuat. Dengan bantuan Gen Z, BUMDes dapat menciptakan kampanye pemasaran yang efektif dan menarik perhatian audiens yang lebih luas.
  4. Pemberdayaan Gen Z melalui Kewirausahaan Sosial: Mengingat tingginya kesadaran sosial di kalangan Gen Z, BUMDes dapat mengembangkan program kewirausahaan sosial yang melibatkan mereka. Program ini bisa mencakup inisiatif yang berfokus pada isu-isu lingkungan, pendidikan, atau kesehatan di desa, yang tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga membawa perubahan positif di masyarakat.
  5. Kolaborasi dalam Pengambilan Keputusan: Libatkan Gen Z dalam proses pengambilan keputusan di BUMDes. Ini bisa dilakukan dengan membentuk tim khusus atau komite yang terdiri dari anggota Gen Z untuk memberikan perspektif segar dan ide-ide baru. Dengan demikian, mereka merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab dalam keberhasilan BUMDes.

Pada akhirnya, keberhasilan BUMDes tidak hanya diukur dari keuntungan ekonomi semata, tetapi juga dari bagaimana lembaga ini mampu memberdayakan seluruh lapisan masyarakat desa, termasuk generasi muda. Gen Z memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan BUMDes menjadi lebih inovatif, adaptif, dan berkelanjutan.

Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam berbagai aspek pengelolaan dan pengembangan BUMDes, desa-desa di Indonesia dapat memperkuat perekonomiannya dan menghadapi tantangan global dengan lebih percaya diri. Namun, pelibatan Gen Z harus dilakukan dengan strategi yang tepat, mempertimbangkan karakteristik unik mereka, serta mempersiapkan strategi antisipasi yang tepat untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Dengan demikian, melalui dukungan dan partisipasi Gen Z, BUMDes memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh desa di Indonesia. (Dr. Edy Suroso, S.E., M.SI., CSBA)

Koordinator Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Siliwangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *