Membangun Kemandirian Ekonomi Pesantren Usaha Jamur Merang Pesantren Raudatul Irfan Ciamis

Ekonomi94 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Fungsi pesantren berjalan secara dinamis dan berkembang mengikuti dinamika sosial yang ada di masyarakat menjadi salah satu potensi ekonomi yang kuat. Program pengembangan kemandirian pesantren diharapkan dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal.

Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis adalah sebuah lembaga pesantren yang bertujuan untuk menciptakan Islamic Entrepreneur yaitu santri yang faqih dalam agama dan wirausaha. Pesantren mendirikan beberapa usaha seperti minimarket, oleh-oleh haji dan umrah, fashion muslim dan usaha jamur merang.

Kajian dilakukan melalui studi literartur dan turun lapang untuk mengetahui gambaran detail aspek yang akan dikaji dengan pendekatan kajian kualitatif. Pondok Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis merupakan pondok pesantren sudah melaksanakan program kemandirian ekonomi pesantren melalui pendirian berbagai macam unit bisnis yang diwadahi dalam Koperasi Aksi Karya Santri.
Unit usaha dan bisnis yang dijalankan oleh Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis memiliki tujuan dan kepentingan yang diperuntukkan bagi masyarakat dan umat di sekitar pesantren.

Model kemandirian ekonomi pesantren merupakan salah satu upaya mengelola unit usaha dan bisnis yang profesional guna mendukung operasional pesantren dan unit pendidikan belajar mengajar yang terarah dan sistematis, sehingga dampak kehadiran pesantren secara lebih luas mampu menjadi bagian dari solusi pengentasan kemiskinan dan pengangguran untuk selanjutnya dapat dikategorikan sebagai solusi menyejahterakan santri dan masyarakat.

Indonesia merupakan negara muslim yang memiliki potensi perekonomian ekonomi Islam dunia yang sangat besar. Menurut (Anshari 2016), lembaga pendidikan Islam khususnya pondok pesantren menjadi salah satu faktor pendukung pengembangan ekonomi Islam di Indonesia. Pondok pesantren tidak hanya menjadi pusat perkembangan keilmuan Islam, sudah menjadi salah satu pengerak ekonomi yang potensial (Maros and Juniar 2016). Perkembangan dunia dan masyarakat yang semakin dinamis mengharuskan pondok pesantren mengikuti untuk bisa berkembang dan berubah (Anshari 2016).

Pondok pesantren mengalami perkembangan yang pesat. Menurut (Sugiono and Indrarini 2021) Peningkatan kualitas pondok pesantren baik dalam hal sistem pendidikan dan pengajaran maupun dalam peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta kepemilikan aset yang dimiliki oleh lembaga pondok pesantren. Dalam menjalankan keseharian, pondok pesantren membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga sistem pengajaran dan pendidikan santri bisa berjalan dengan baik. Untuk itu pesantren harus bisa memiliki pendapatan yang stabil untuk membiayai pesantren (Ningsih, n.d.).

Menurut (Maya Silvana and Lubis 2021) Jumlah santri yang cukup besar bermukim di pondok pesantren serta keberadaan masyarakat di sekitar pondok pesantren merupakan konsumen potensial. Jadi pesantren memiliki potensi untuk pusat kelembagaan ekonomi bagi masyarakat di dalam pesantren ataupun masyarakat sekitar pondok pesantren (Nadzir 2015).

Wilayah Priangan Timur Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar dan Kab Pangandaran) terkenal sebagai lokasi pusat pemberdayaan dan pengembangan pondok pesantren. Berdasarkan data dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2021, diketahui bahwa jumlah pondok pesantren di wilayah Priangan Timur mencapai 2.17 pondok pesantren.

Salah satu keberhasilan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi berbasis pesantren telah dibuktikan Pesantren Raudatul Irfan, yang berada di Jl. Jenderal Ahmad Yani No.257, Kertasari, Ciamis. Raudhatul Irfan adalah sebuah lembaga Pondok Pesantren yang bertujuan untuk menciptakan islamic entrepreneur yaitu santri yang faqih dalam agama dan wirausaha. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pesantren Raudhatul Irfan membuka pendidikan formal yang dinamakan dengan SMP Islam Terpadu IRFANI Quranicpreneur Bilingual School. Ada 3 skill utama yang harus dimiliki siswa SMPIT dan SMAIT IQBS yaitu memahami nilai-nilai Qur’an, Keislaman, berjiwa wirausaha dan menguasai bahasa asing.

Pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren yang ada di Pesantren Raudatul Irfan Kabupaten Ciamis sudah dirintis sejak pesantren berdiri. Pesantren mendirikan beberapa usaha seperti minimarket, oleh-oleh haji dan umrah, usaha fashion muslim dan usaha jamur merang. Keberadaan usaha ini adalah untuk memenuhi kebutuhan santri dan masyarakat sekitar dan juga menjadi praktik santri untuk berwisausaha.

Pesantren adalah lembaga pendidikan berdasarkan prinsip Islam. Pesantren mengalami transformasi dan adaptasi dengan kearifan lokal budaya nusantara dan prinsip Islam (Ningsih, n.d.). Menurut (Irsana al Kilani 2019) Dalam hal ini, pesantren sebagai komunitas dan lembaga pendidikan terbesar telah memberikan aset dalam menciptakan manusia yang agamis.

Menurut (Suharto and Fasa 2018) pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam pada umumnya menggunakan metode non klasik di mana ulama mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada santri berdasarkan ayat yang ditulis dengan menggunakan bahasa arab atau ulama. Keunikan pondok pesantren sebagai lembaga Islam tetap eksis dalam memberikan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat dengan model, strategi, dan pendekatan individual (Irsana al Kilani 2019).

(Ningsih, n.d.) mengingatkan bahwa pesantren merupakan bagian dari struktur internal pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara tradisional, Islam sebagai way of living. Pola hidup di pondok pesantren tampak berbeda dengan lingkungan seperti hidup sederhana, kharisma kepemimpinan, ketaatan santri, ketekunan memahami ayat klasik, kebersamaan, keikhlasan, dan lain-lain (Basit and Widiastuti 2019). Menurut (Irsana al Kilani 2019), pesantren meratifikasi nilai-nilai Islam melalui kearifan lokal, dan menjadi media yang menyinergikan kedua norma yang secara kultural dinilai sangat dekat dan identik.

Selaras dengan yang disampaikan (Basit and Widiastuti 2019) pondok pesantren merupakan persemaian, pengalaman, sekaligus penyebaran ilmu keislaman. Hal ini terlihat dari prototipe pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan dakwah (Muttaqin 2016). Selanjutnya (Irsana al Kilani 2019) menulis bahwa; Pondok, masjid, santri, pengajian, dan kyai merupakan lima komponen dasar tradisi pesantren, kemudian ia melanjutkan teorinya bahwa lembaga pengajian yang telah berkembang hingga memiliki kelima unsur tersebut, statusnya akan berubah menjadi pesantren sekolah (Irsana al Kilani 2019).

Definisi Kemandirian Ekonomi Pesantren

Kemandirian menurut KBBI merupakan hal atau keadaan di mana dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Kemandirian merupakan konsep yang sering dikaitkan dengan pembangunan. Menurut (Nadzir 2015) program pembangunan dirancang secara sistematis sehingga individu dan masyarakat menjadi subjek pembangunan. Meskipun kemerdekaan sebagai falsafah pembangunan juga dianut oleh negara-negara yang telah maju secara ekonomi, namun konsep ini lebih terkait dengan pembangunan yang dilakukan oleh Negara (Maros and Juniar 2016).

Yang dimaksud dengan kemandirian di sini adalah kemampuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk kemampuan produksi nasional oleh anak bangsa sendiri (Sugiono and Indrarini 2021). Strategi pembangunan ekonomi yang baik adalah negara lebih mengutamakan kepentingan ekonomi nasional di atas kepentingan asing. Dengan demikian tercapai swasembada khususnya di bidang pangan, sandang, energi, obat-obatan, alat kesehatan, vaksin, dan lain sebagainya yang didukung oleh kemampuan finansial dan penguasaan teknologi anak (Maya Silvana and Lubis 2021).

Menurut (Suharto and Fasa 2018) keuangan pesantren biasanya bersumber dari iuran pendidikan siswa, bantuan pemerintah, unit usaha pesantren, zakat, wakaf dan infak lainnya. Sumber keuangan pesantren dapat juga diperoleh dari kegiatan ekonomi pesantren itu sendiri. Kemandirian ekonomi pesantren adalah kemampuan pesantren untuk memenuhi kebutuhan operasional pesantren tanpa bantuan dari pihak lain (Lugina 2018).

Menurut (Yaqin, Lutfillah, and Muhtadin 2021), salah satu langkah yang harus dilakukan pesantren untuk mencapai kemandirian ekonomi pesantren yakni mendirikan unit usaha. Unit usaha yang didirikan pondok pesantren tentunya merupakan unit usaha yang memberikan pelayanan pada kebutuhan santri dan masyarakat sekitar. Unit usaha tersebut tentunya harus bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam (Yaqin, Lutfillah, and Muhtadin 2021).

Profil Bisnis Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis

Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis memiliki berbagai macam unit bisnis yang dikembangkan mulai dari sejak pesantren didirikan hingga sekarang yang di mana secara kuantitas dan kualitas terus berkembang dan mengalami progres yang signifikan. Berbagai macam unit bisnis ini merupakan laboratorium bagi para santri untuk dapat mengoptimalkan minat dan bakat serta kemampuan yang dapat mewadahi para santri untuk belajar dan menggali potensi secara aktif dengan partisipasi dalam setiap unit usaha yang dijalankan. Unit bisnis yang dikembangkan juga berperan besar untuk optimasi kegiatan dan pengelolaan pesantren, hal ini menjadikan pesantren dapat berjalan secara mandiri dengan pelaksanaan unit bisnis yang optimal dan menguntungkan.

Implementasi bisnis yang dijalankan oleh Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis diwadahi dalam KOPONTREN atau Koperasi Pondok Pesantren Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis yang bernama Koperasi Aksi karya Santri. Dalam hal ini kegiatan yang dijalankan meliputi tiga sektor utama yakni sektor riil, sektor keuangan dan sektor sosial.

Disektor riil ini dikembangkan dan diciptakan berbagai macam unit bisnis mulai dari Varissa Collection, SryMart, KoQu, LoundRI, WaterQu dan Jamur Merang Ciamis. Saat ini setiap unit bisnis sudah dalam pengelolaan mandiri dengan tetap diawasi dan dimonitoring pelaksanaan usahanya oleh manajer dan pengasuh pesantren. Pembuktian sektor rill dengan dijalankannya berbagai macam unit bisnis adalah aktualisasi solusi yang dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan santri secara khusus dan umumnya masyarakat dan umat. Mulai dari Varissa Collection yang merupakan toko perlengkapan alat-alat haji dan umrah serta menyediakan berbagai macam jenis kitab yang akan dikaji oleh para santri.

Selanjutnya SryMart merupakan toko yang menyediakan berbagai macam keperluan santri seperti makanan dan minuman serta perlengkapan pribadi sehingga segala kebutuhan santri dapat terpenuhi. Tidak hanya kebutuhan pribadi, kebutuhan untuk sekedar “jajan” pun disediakan dengan adanya KoQo (Koperasi Quranicpreneur) ini merupakan warung yang menyediakan berbagai macam jajanan dan makanan ringan. Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan santri dan masyarakat akan cuci praktis, salah satu unit bisnis yang dihadirkan pesantren adalah LoundRI, ini merupakan tempat cuci baju dan laundry praktis sehingga para santri khususnya tidak harus mencuci pakaian agar fokus pada kegiatan belajar dan menghafal. Tidak hanya itu, kebutuhan santri dan masyarakat akan ketersediaan air disediakan pondok dengan adanya WaterQu, ini merupakan depot air bersih yang siap minum, khusus untuk para santri agar terhindar dari dehidrasi berlebih serta untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dan umat.

Unit bisnis selanjutnya yang sedang dioptimalkan adalah Jamur Merang Ciamis, yaitu produk olahan jamur merang kalengan yang praktis dapat langsung dikonsumsi seperti sarden. Ini merupakan pengembangan dari usaha jamur merang yang sebelumnya sudah dilaksanakan dan hanya diproduksi secara bahan mentah yang dijual ke pasar tradisional dan modern. Dengan adanya pengembangan produk ini merupakan sebuah solusi dari adanya masalah di lingkungan, diharapkan pula dapat menjadi produk unggulan yang memiliki gizi tinggi serta dapat menjadi pilihan untuk protein selain daging yang dibutuhkan oleh para vegetarian.

Di sektor keuangan juga dilaksanakan dan dikembangkan sistem yang terorganisasi melalui pengelolaan pengadministrasian keuangan umum yang terorganisir mulai dari hulu ke hilir. Keuangan meliputi kewenangan dari setiap unit bisnis dan pondok untuk melakukan penerimaan dan penyaluran yang bersifat menyeluruh. Penerimaan baik pembayaran syariah dan juga keuntungan yang dihasilkan dari transaksi dalam setiap unit usaha saat ini dapat secara bertahan untuk dijalankan dengan menggunakan sistem cashless.

Hal ini membuktikan digitalisasi sistem dan pengelolaan pondok yang terintegrasi. Dimana dengan sistem ini setiap bentuk kebutuhan pendanaan dilakukan secara non tunai sehingga efektifitas transaksi dan pelaporan dapat dijalankan secara lebih maksimal, tepat dan efisien.

Model bisnis yang dijalankan pada usaha jamur merang adalah model bisnis dari pertanian yang terintegrasi yang dirancang tagline farming for waste integrated solutions. Konsep pertanian terintegrasi ini dijalankan sebagai solusi dari masalah yang ada di lingkungan sekitar. Berawal dari masalah limbah buangan dari produksi tepung aren yang berlimpah, pemanfaatan limbah aren menjadi bahan utama untuk digunakan sebagai media jamur merang ternyata berhasil menjadi solusi. Jamur merang dengan kualitas yang baik jelas dapat bersaing di pasaran, dan jamur merang memiliki kualitas dan harga pasar yang lebih baik.

Tidak hanya sampai di sana, jamur merang tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama apalagi di suhu yang tidak sesuai dengan kadar kesediaan jamur untuk bertahan. Maka sebuah pengembangan produk kalengan muncul sebagai bentuk pengembangan agar lebih dapat bertahan lama dan semakin banyak yang dapat menikmati jamur merang secara praktis dan cepat. Dengan olahan jamur merang kalengan yang diberi nama Jamur Merang Ciamis yang mana ini merupakan produk lanjutan dari jamur merang merupakan tindakan lanjutan dan pengembangan dari bisnis yang ada.

Berkaitan dengan waste integrated solutions dalam model bisnis usaha jamur merang ini benar-benar ingin melakukan zero waste dari setiap proses. Limbah media tanam jamur merang dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Sisa media dari jamur merang ini pun diolah dengan sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan pupuk organik yang telah dibuktikan dapat memacu pertumbuhan beberapa jenis sayuran dan tanaman hias secara baik, mulai dari Pepaya California, Kapulaga, Cabai, tomat dan banyak sayuran lainnya. Sehingga harapannya dengan model Integrated Farming ; farming for waste integrated solutions pola yang dilakukan merupakan sebuah tindakan pertanian yang terintegrasi yang merupakan buah dari solusi terhadap masalah lingkungan yang dihadapi di dalam masyarakat dan umat.

Pemberdayaan Masyarakat

Unit usaha dan bisnis yang dijalankan oleh Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis tidak hanya untuk kepentingan internal, melainkan ada tujuan dan kepentingan masyarakat dan umat di sekitarnya. Hal ini tergambar dari sekian banyak hadirnya solusi-solusi dari masalah yang terjadi di lapangan. Dengan adanya unit usaha yang besar, tidak hanya elemen pondok pesantren saja yang dapat memaksimalkan kinerja akan tetapi unit usaha pesantren yang semakin berkembang juga dapat menarik tenaga kerja.

Secara otomatis masyarakat dan umat di sekitar unit usaha Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis dapat terberdayakan secara pekerjaan. Ketika unit usaha Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis berkembang dan semakin optimal keuntungan yang dihasilkan, pondok pesantren dapat melakukan usaha optimal untuk melayani masyarakat dan umat melalui berbagai macam program sosial masyarakat.

Dengan banyaknya unit usaha pesantren yang dijalankan, begitu juga banyak potensi dari program yang dapat diimplementasikan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat. Hal ini merupakan salah satu fokus utama yaitu pelaksanaan dalam sektor sosial yang dilaksanakan Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis. Tidak hanya lingkungan internal pesantren yang dapat merasakan impact dari berkembangnya unit usaha pesantren akan tetapi secara umum adalah masyarakat dan umat di sekitar. Berbagai macam program sosial dapat dilaksanakan apabila unit usaha dapat berjalan dan berlangsung secara baik dan maksimal. Bentuk pemberdayaan sosial ini seperti pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, penyaluran zakat, sedakah dan infak serta waqaf. Bahkan tidak hanya itu, pesantren juga dapat menyediakan beasiswa bagi santri potensial yang memiliki keterbatasan secara finansial.

Model Pemberdayaan dan Kemandirian Ekonomi Pesantren Raudatul Irfan Kabupaten Ciamis

Kemandirian Ekonomi Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis diawali dari konsep pemberdayaan ekonomi Pesantren Raudhatul Irfan yang tercipta untuk santri dan masyarakat. Apabila ditinjau secara umum, kemandirian ekonomi pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk membangun basis ekonomi nasional yang kuat. Dengan potensi yang dimiliki Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis akan mampu mewujudkan kemandirian usaha sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan wilayah sekitar. Kemandirian ekonomi pesantren merupakan salah satu upaya mengelola unit usaha dan bisnis yang profesional guna mendukung operasional pesantren dan unit pendidikan belajar mengajar yang terarah dan sistematis, sehingga dampak kehadiran pesantren secara lebih luas mampu menjadi bagian dari solusi pengentasan kemiskinan dan pengangguran untuk selanjutnya dapat dikategorikan sebagai solusi menyejahterakan masyarakat.

Kemandirian ekonomi Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis terbentuk dan diawali dengan pemberdayaan ekonomi khususnya pada tiga sektor yaitu sektor riil, sektor keuangan dan sektor sosial. Sektor riil yang telah dikembangkan oleh pesantren raudhatul irfan meliputi : (1) Pertanian, yang di dalamnya terdapat klaster sayuran dan buah organik serta jamur merang; (2) Peternakan, yang did alamnya terdapat ternak pembesaran sapi pedaging dan pupuk organik dari kotoran sapi dan limbah media jamur merang; (3) Perikanan, di dalamnya terdapat jenis perikanan nila dan gurame. pertanian, peternakan dan perikanan saling terkait satu sama lain, sehingga selaras dengan konsep pertanian terintegrasi atau integrated farming; (4) Perdagangan, meliputi beberapa unit usaha seperti Varissa Collection, Mini Market SriMart, Kantin KoQu, Depot Air Mineral RO WaterQu serta LoundRI yang merupakan laundry pakaian cepat dan kilat.

Pada sektor keuangan, sebagai aktualisasi dari pemberdayaan ekonomi pesantren, pesantren raudhatul irfan melaksanakan kegiatan keuangan melalui BMT Irfani yang meliputi tabungan dan simpan pinjam syariah. Sementara pada sektor sosial, kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyaluran Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF), pemberian beasiswa untuk para santri yatim dan duafa serta berbagai bentuk bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat sekitar pesantren dan umum. Contoh konkretnya adalah setiap pengajian majlis ta’lim Raudhatul Irfan, masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu, akan tetapi memiliki kesempatan untuk mendapatkan beragam bentuk bantuan sosial dan reward.

Ketiga sektor yang menjadi ranah pemberdayaan ekonomi pesantren, terbagi ke dalam beberapa badan hukum. Untuk sektor riil, terdapat dua badan hukum yakni Koperasi Aksi Karya Santri dan PT Aksi Karya Santri. Koperasi untuk menjadi masyarakat di sisi hulu bisnis sementara PT untuk pemasaran di sisi hilir bisnis. Badan hukum yang menaungi sektor keuangan dan sosial adalah Baitul Mal Wattamwil (BMT). Semua sektor pemberdayaan ekonomi dan beragam jenis badan hukumnya, bermuara pada satu tujuan yaitu untuk mencapai kemandirian ekonomi Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis. Yang di dalamnya tidak hanya civitas internal pesantren, akan tetapi civitas eksternal pesantren yaitu masyarakat dan umat.

KESIMPULAN

  1. Pondok Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis merupakan pondok pesantren sudah melaksanakan program kemandirian ekonomi pesantren melalui pendirian berbagai macam unit bisnis yang diwadahi dalam Koperasi Aksi Karya Santri. Berbagai macam unit bisnis ini merupakan laboratorium bagi para santri untuk dapat mengoptimalkan minat dan bakat serta kemampuan yang dapat mewadahi para santri untuk belajar dan menggali potensi secara aktif dengan partisipasi dalam setiap unit usaha yang dijalankan. Setiap unit bisnis sudah dalam pengelolaan mandiri dengan tetap diawasi dan dimonitoring pelaksaanan usahanya oleh manajer dan pengasuh pesantren.
  2. Usaha jamur merang yang dijalankan Koperasi Aksi Karya Santri menjadi salah satu unit usaha yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan pesantren. Usaha jamur merang adalah model bisnis dari pertanian yang terintegrasi dengan tagline farming for waste integrated solutions. Konsep pertanian terintegrasi ini dijalankan sebagai solusi dari masalah yang ada di lingkungan sekitar. Usaha jamur merang sudah dikembangkan menjadi berbagai macam produk olahan untuk menggapai dan mencakup pasar yang lebih lebar dengan capaian yang lebih luas.
  3. Selain untuk kepentingan internal pesantren, unit usaha dan bisnis yang dijalankan oleh Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis memiliki tujuan dan kepentingan yang diperuntukan bagi masyarakat dan umat di sekitar pesantren. Unit usaha dan bisnis Pesantren yang semakin berkembang membutuhkan tenaga kerja sehingga secara otomatis masyarakat dan umat dapat terberdayakan secara pekerjaan. Unit usaha Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis juga melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan umat melalui berbagai macam program sosial masyarakat.
  4. Kemandirian ekonomi pesantren merupakan salah satu upaya mengelola unit usaha dan bisnis yang profesional guna mendukung operasional pesantren dan unit pendidikan belajar mengajar yang terarah dan sistematis, sehingga dampak kehadiran pesantren secara lebih luas mampu menjadi bagian dari solusi pengentasan kemiskinan dan pengangguran untuk selanjutnya dapat dikategorikan sebagai solusi menyejahterakan masyarakat. Model Kemandirian ekonomi Pesantren Raudhatul Irfan Kabupaten Ciamis terbentuk dan diawali dengan pemberdayaan ekonomi khususnya pada tiga sektor yaitu sektor riil, sektor keuangan dan sektor sosial. (Muhammad Idham Kholid,  Asisten Analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *