RADAR TASIKMALAYA – Perubahan lanskap komunikasi di era digital menuntut pemerintah daerah untuk menyesuaikan cara menyampaikan informasi kepada masyarakat. Informasi publik tidak lagi cukup disampaikan melalui pengumuman formal atau dokumen tertulis. Masyarakat kini lebih responsif terhadap pesan yang ringkas, visual, dan mudah diakses. Dalam konteks inilah media visual menjadi bagian penting dari strategi komunikasi publik Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Garut.
Sebagai instansi yang berhubungan langsung dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut menghadapi tantangan komunikasi yang kompleks. Informasi yang disampaikan mencakup kebijakan, program pembinaan, pelatihan kewirausahaan, hingga layanan perizinan. Tanpa strategi komunikasi yang tepat, informasi tersebut berpotensi tidak tersampaikan secara optimal kepada sasaran utamanya.
Di tengah karakter masyarakat yang semakin visual dan digital, strategi komunikasi publik tidak dapat lagi mengandalkan pendekatan konvensional. Informasi yang disampaikan pemerintah harus mampu bersaing dengan beragam konten di ruang digital agar tetap relevan dan diperhatikan. Kondisi ini menuntut humas pemerintah daerah untuk tidak hanya memahami substansi kebijakan, tetapi juga menguasai cara penyampaian pesan yang efektif. Media visual kemudian hadir sebagai strategi komunikasi yang menjembatani kepentingan pemerintah dengan pola konsumsi informasi masyarakat saat ini.
Komunikasi Publik dalam Perspektif Public Relations Pemerintah
Dalam kajian public relations, komunikasi publik dipahami sebagai fungsi strategis organisasi. Cutlip, Center, dan Broom (2006) menyebut public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya. Pada sektor publik, hubungan tersebut berorientasi pada pelayanan, keterbukaan, dan kepercayaan masyarakat.
Komunikasi publik pemerintah daerah menuntut pendekatan yang berbeda dengan sektor swasta. Pesan yang disampaikan tidak bersifat persuasif komersial, melainkan informatif dan edukatif. Oleh karena itu, strategi komunikasi harus mampu menjembatani bahasa kebijakan dengan kebutuhan informasi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Media Visual sebagai Strategi Penyampaian Informasi
Pemanfaatan media visual menjadi salah satu strategi utama dalam komunikasi publik Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut. Media visual seperti desain grafis, infografis, dan konten media sosial digunakan untuk menyederhanakan informasi yang kompleks. Visual membantu memecah informasi menjadi pesan-pesan utama yang lebih mudah dipahami.
Menurut McQuail (2011), efektivitas komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh kesesuaian pesan dengan karakter audiens. Di tengah banjir informasi digital, pesan visual memiliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan teks panjang. Bagi pelaku UMKM, visual yang informatif dan praktis memudahkan pemahaman terhadap program dan layanan yang tersedia.
Strategi ini juga berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas informasi. Informasi yang dikemas secara visual dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan tingkat literasi yang beragam. Dengan demikian, media visual menjadi alat inklusif dalam komunikasi publik.
Media Visual dan Konsistensi Pesan
Strategi komunikasi publik tidak hanya soal memilih media, tetapi juga menjaga konsistensi pesan. Setiap konten visual yang dipublikasikan harus mencerminkan identitas instansi dan keseragaman informasi. Konsistensi ini penting untuk membangun kepercayaan publik dan menghindari kebingungan informasi.
Dalam praktik kehumasan pemerintah, proses ini melibatkan koordinasi internal dan verifikasi informasi. Media visual tidak boleh mengorbankan akurasi demi estetika. Setiap desain harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku.
Peran Media Digital dalam Strategi Komunikasi Publik
Media visual banyak didistribusikan melalui media digital, khususnya media sosial. Platform digital memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas. Selain itu, media digital membuka ruang interaksi antara pemerintah dan masyarakat.
Grunig dan Hunt (1984) menekankan pentingnya komunikasi dua arah yang simetris dalam praktik public relations. Melalui media digital, masyarakat dapat memberikan tanggapan, bertanya, atau menyampaikan masukan terkait layanan UMKM. Respons ini menjadi bagian dari evaluasi strategi komunikasi publik yang dijalankan pemerintah daerah.
Interaksi yang terbangun melalui media digital juga memperkuat fungsi pelayanan publik. Pemerintah tidak hanya hadir sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai pihak yang mendengarkan kebutuhan masyarakat.
Media Visual sebagai Bagian dari Pelayanan Publik
Strategi komunikasi publik melalui media visual pada akhirnya berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik. Informasi yang tersampaikan dengan baik membantu masyarakat mengakses layanan secara lebih efisien. Bagi UMKM, kejelasan informasi dapat mendorong partisipasi dalam program pembinaan dan pengembangan usaha.
Hal ini sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Media visual menjadi sarana untuk memastikan informasi publik dapat diakses secara mudah dan merata oleh masyarakat.
Tantangan dan Arah Pengembangan
Meski memiliki potensi besar, penggunaan media visual dalam komunikasi publik juga menghadapi tantangan. Perkembangan tren visual yang cepat menuntut humas untuk terus beradaptasi. Selain itu, keterbatasan sumber daya dan kebutuhan akan akurasi informasi menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan media visual.
Ke depan, strategi komunikasi publik melalui media visual perlu terus dikembangkan secara berkelanjutan. Penguatan kapasitas humas, pemahaman audiens, serta evaluasi terhadap efektivitas pesan menjadi langkah penting dalam memastikan komunikasi publik berjalan optimal.
Kesimpulan
Strategi komunikasi publik Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut melalui media visual menunjukkan bahwa komunikasi menjadi elemen penting dalam pelayanan publik. Media visual tidak hanya berfungsi sebagai alat penyampai informasi, tetapi juga sebagai sarana membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan yang terencana, konsisten, dan responsif, komunikasi publik melalui media visual dapat menjadi kekuatan strategis dalam mendukung pemberdayaan UMKM dan meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah daerah. (Azri Amalia)
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut (Uniga).










