Kajian Semantik Tentang Opini Publik di Media Massa Terhadap Isu Kemanusiaan di Gaza Palestina

Pemerintahan, Politik269 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Melihat perselisihan antara Israel dan Palestina yang menjadi peperangan dahsyat di timur tengah, menimbulkan beberapa opini publik di media massa. Bagi beberapa negara yang mendukung Israel seperti Amerika, Kanada, inggris, Jerman, dan sebagainya, mereka akan berusaha untuk membantu Israel mencapai tujuannya dengan membuat opini publik yang menjelekkan Palestina (Hamas) dan menyebarkannya melalui media massa yang juga mendukung Israel seperti BBC, CNN, CNBC dan yang lainnya.

Begitu juga sebaliknya, bagi beberapa negara yang mendukung Palestina seperti Indonesia, Yaman, Malaysia, Irak, Bahrain, dan sebagainya mereka akan berusaha keras untuk membantu Palestina keluar dari penderitaan yang saat ini dirasakan. Lalu apa itu opini publik? Dan mengapa media massa sangat berpengaruh dalam persebaran opini publik?

Opini publik merupakan ekspresi sikap seseorang mengenai persoalan yang terjadi. Akar dari opini yang terjadi tidak lain adalah persepsi atau tanggapan seseorang. Persepsi ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti latar belakang pembaca, dan pengalaman atau masa lalu yang dimiliki oleh pembaca. Dampak yang ditimbulkan dari persebaran opini publik ini sangat besar, singkatnya jika pembaca termasuk orang awam mereka akan percaya dengan berita yang mereka dengar tanpa mencari dan mendalami berita yang tersebar.

Media massa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam persebaran opini publik, karena media massa dapat dikatakan sebagai alat yang strategis untuk membuat dan menyebarkan opini-opini. Namun, disisi lain nyatanya media massa juga dijadikan sebagai alat yang strategis untuk membuat opini-opini yang tidak sesuai sehingga dapat menggiring pembaca pada kenyataan yang tidak sesuai dengan kebenarannya.

Opini-opini tersebut dapat membuat pembaca mempercayai narasi yang dibuat dan mereka sebar di media massa. Contohnya ketika pasukan Harakat Al-Muwaqawwamatul Islamiyah (Hamas) yang pada tanggal 7 Oktober 2023 meluncurkan serangan ke Israel bagi negara atau media massa yang mendukung Israel tindakan (Hamas) ini dikecam dan dikatakan sebagai akar dari memanasnya peperangan antara Palestina dan Israel, sehingga menyebabkan Israel melakukan agresi militer ke Palestina.

Tetapi bagi negara-negara atau media massa yang mendukung Palestina, mereka akan menyebutkan bahwa tindakan Hamas ini merupakan bentuk dari serangan balasan terhadap serangan-serangan yang diluncurkan oleh Israel ke Palestina yang memakan banyak korban. Opini publik terhadap isu kemanusiaan di Gaza, Palestina semakin meningkat. Apalagi dengan ditayangkannya berbagai pelanggaran kemanusian yang terjadi. Karena penayangan pelanggaran kemanusiaan yang terjadi ini menyebabkan beberapa opini publik, baik itu yang berasal dari penduduk Israel ataupun pendukung Palestina.

Jika dilihat dari kajian semantik opini-opini yang ditimbulkan oleh konflik yang terjadi di Gaza Palestina ini dapat dikategorikan ke dalam kategori makna piktorikal. Lalu apa yang dimaksud dengan makna piktorikal ini? Makna piktorikal merupakan makna yang muncul akibat bayangan dari tontonan yang dilihat oleh penonton atau pembaca terhadap kata yang diujarkan atau dituliskan. Makna piktorikal ini mengarahkan pembaca atau pendengar pada kenyataan terhadap perasaan yang timbul karena pemahaman terhadap makna kata yang diujarkan atau ditulis. Pembaca atau pendengar  jika mendengar opini publik akan membayangkan masyarakat dengan berbagai pendapatnya.

Hal ini karena opini yang sedang berkembang, misalnya kemanusiaan yang terjadi di Gaza Palestina saat Hamas melakukan serangan balasan kepada Israel. Sehingga akan memunculkan isu kemanusiaan dan menyebabkan beberapa masyarakat menganggap dan menilai bahwa kemanusiaan hanya membicarakan tentang manusia.

Padahal kemanusiaan bukan hanya tentang manusia saja, tetapi juga tentang sifat-sifat manusia dan sikap yang ada pada diri manusia yang sifatnya universal, kemanusiaan ini harus dimiliki oleh setiap orang agar dapat melindungi dan memperlakukan orang lain sesuai dengan hak setiap manusia yang bersifat manusiawi. Setelah isu kemanusiaan memuncak, media massa akan selalu membuat berita tentang opini publik terhadap isu kemanusiaan.

Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa media massa adalah koran, dan majalah saja. Padahal pada kenyataannya masih banyak media massa yang lainnya, apalagi di zaman modern ini seperti televisi, dan media online lewat internet. Bahkan berita yang ada di media lewat internet jauh lebih update dari pada lewat koran dan majalah. Karena berita lewat koran dan majalah memiliki proses yang panjang. (Azzahra Nursamsyiah)

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *