Memulai Konsep Zero Waste dari Rumah

Lingkungan268 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Sampah masih menjadi permasalahan kronis di Indonesia. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan bahwa sebanyak 30,88 juta ton timbulan sampah dihasilkan dari 248 kota/kabupaten se-Indoensia pada tahun 2021. Dari jumlah tersebut, sampah yang terkelola hanya sebanyak 64,56 persen sementara sisanya sebanyak 35,44 persen tidak terkelola.

Berdasarkan sumbernya, persentase sampah nasional terbanyak berasal dari sampah rumah tangga.

Sebanyak 40,9 persen sampah bersumber dari rumah tangga, 18,1 persen dari pusat perniagaan, 17,4 persen pasar tradisional, 8,2 persen perkantoran, serta sisanya dari fasilitas publik dan kawasan lain. Dengan demikian, sampah rumah tangga menjadi produsen sampah terbesar di Indonesia.

Di Kota Tasikmalaya, data Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya menunjukkan bahwa masyarakat Kota Tasikmalaya bisa memproduksi sebanyak 156 ton sampah setiap harinya. Dari total sampah tersebut, 75 persen di antaranya dihasilkan dari sampah rumah tangga.

Rumah tangga menjadi produsen sampah terbanyak berkaitan dengan sebagian besar porsi aktivitas masyarakat ada di rumah.

Dalam satu hari, lebih dari 50 persen waktu anggota keluarga ada di rumah. Aktivitas memasak, makan, dan yang lainnya banyak dilakukan di rumah.

Pandemi Covid-19 dengan kebijakan pembatasan kegiatan di luar rumah dengan sebagian besar aktivitas berbasis dari rumah (WFH maupun SFH), secara otomatis juga berdampak terhadap peningkatan sampah rumah tangga.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan volume sampah rumah tangga selama Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *