Lingkungan dan Ekonomi, Mana yang Utama?

Lingkungan92 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Banyak yang menganggap bahwa kelestarian lingkungan tidak bisa berjalan beriringan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar kegiatan ekonomi saat ini pasti tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya alam yang diambil dari lingkungan, baik lingkungan alami maupun lingkungan buatan manusia. Hal ini dikarenakan bumi dan segala isinya memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dengan catatan bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan prinsip pengelolaan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan dan menjadi bagian tidak terpisahkan yaitu aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Ketika salah satu aspek lebih mendominasi dari aspek lainnya, maka hal tersebut menjadi ancaman bagi keberlanjutan itu sendiri.

Seiring dengan perkembangan yang ada saat ini, kita semua mau tidak mau telah dihadapkan pada satu pilihan yaitu bagaimana meningkatkan kondisi pekonomian untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang semakin banyak dan beragam. Hal tersebut akan semakin mendorong terjadinya konflik kepentingan antara pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan, karena sebagian besar proses-proses pemenuhan kebutuhan ekonomi sangat bergantung pada proses ekstraksi/pemanfaatan sumber daya dari lingkungan. Proses pemenuhan kebutuhan ekonomi juga sangat terkait dengan seberapa tinggi standar hidup seseorang berdasarkan nilai uang atau materi yang didapatkan, sedangkan proses pelestarian lingkungan akan sangat terkait dengan tingkat kualitas hidup seseorang berdasarkan jumlah dan kualitas layanan yang bisa dinikmati dari keberadaan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Kekhawatiran saat ini, dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia sebagai pengguna utama dari ekosistem, maka akan mengarahkan kepada terjadinya ketidakseimbangan antara kebutuhan atau permintaan dengan ketersediaan sumber daya yang ada, karena setiap makhluk hidup, khususnya manusia pasti akan mengekstraksi sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, disamping adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, manusia juga memanfaatkan sumber daya dari ekosistem untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraannya.

Kesejahteraan manusia dan perkembangannya menuju pembangunan berkelanjutan merupakan variabel penting dalam meningkatkan pengelolaan ekosistem di bumi untuk memastikan konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan. Akan tetapi, ketika permintaan untuk layanan ekosistem seperti makanan dan air bersih semakin meningkat, aktifitas yang dilakukan oleh manusia, pada saat yang sama juga mengurangi kemampuan ekosistem untuk memenuhi permintaan tersebut. Seruan kebijakan dan intervensi pengelolaan seringkali dapat membalikan degradasi ekosistem dan meningkatkan kontribusi ekosistem terhadap kesejahteraan manusia, dengan catatan bahwa kita mengetahui kapan dan bagaimana intervensi tersebut dilakukan, disertai dengan pemahaman mengenai sistem sosial dan sistem ekologi yang terlibat di dalamnya.

Lingkungan dan Kesejahteraan

Lingkungan menawarkan aliran manfaat yang mungkin digunakan untuk memperkirakan nilai yang terletak atau terdapat pada kekayaan-kekayaan ekologi. Selain itu, kekayaan-kekayaan ini bukan hanya merupakan persediaan barang atau material dari sumber daya ekonomi, seperti mineral, air, kayu, dan lain sebagainya, melainkan sistem layanan (service) yang dihasilkan oleh material tersebut. Hal ini sangat penting karena seringkali kita menganggap bahwa kekayaan alam dan ekosistem hanya berupa benda yang bersifat material saja, padahal terdapat lebih banyak lagi kekayaan alam dalam bentuk lain yang berasal dari ekosistem. Nilai dari banyak aset juga banyak terletak pada peranannya dalam pencapaian tujuan manusia, yang mana tujuan tersebut seperti pencerahan spiritual, menikmati keindahan, atau kegiatan produksi beberapa komoditas yang laku di pasaran. Hal ini merefleksikan kecenderungan dari kebanyakan orang dalam bidang ekonomi. Maka, keberlanjutan aktifitas ekonomi, khususnya yang bergantung terhadap komoditas yang berasal dari ekosistem akan sangat tergantung pada keberlanjutan layanan ekosistem yang tersedia.

Keanekaragaman (baik itu dalam jumlah, kelimpahan, komposisi, distribusi spasial, populasi, spesies, dan unit landskapnya) dalam suatu sistem berkontribusi terhadap kesejahteraan manusia melalui pengaruhnya dalam proses-proses ekosistem yang terletak pada inti dari sistem pendukung kehidupan yang vital di bumi. Keanekaragaman merupakan fitur struktural dari suatu ekosistem, sehingga semakin tinggi keanekaragaman suatu ekosistem, maka bangunan ekosistem itu sendiri akan menjadi semakin kokoh karena ditopang struktur yang kuat. Struktur bangunan yang kokoh ini akan menopang berbagai peran dan fungsi dalam bentuk layanan ekosistem, yaitu manfaat yang dapat diperoleh dan dirasakan dari keberadaan ekosistem tersebut. Seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia di muka bumi ini, maka tuntutan dan permintaan terhadap layanan ekosistem akan semakin meningkat, sehingga diperlukan usaha-usaha dari manusia itu sendiri untuk dapat menjaga keberlangsungan akan ketersediaan layanan ekosistem guna memenuhi kebutuhannya saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini menjadi sangat penting karena berbagai aktifitas, khususnya dalam bidang ekonomi yang menunjang kebutuhan dan kesejahteraan manusia akan sangat tergantung pada kerberlanjutan layanan ekosistem.

Praktik-praktik pemanfaatan sumber daya pada saat ini harus selalu memperhatikan keberlanjutan dan ketersediaannya di masa yang akan datang, karena apabila terjadi praktik-praktik pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, maka pada suatu masa tertentu manusia tidak bisa lagi memanfaatkan layanan ekosistem yang sangat diperlukan untuk menopang berbagai kebutuhan hidup manusia. Ketika ekosistem sudah tidak mampu lagi memberikan layanan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, maka manusia bukan hanya kehilangan kemampuan untuk mensejahterakan dirinya, melainkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya pun sudah tidak mampu. Pada saat tersebut, bukan hanya kualitas hidup yang hilang atau tidak kita dapatkan, melainkan standar hidup kita juga akan sulit untuk dipenuhi. Akan menjadi sangat berbeda, apabila kita semua memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan segala layanan yang tersedia di dalamnya, maka bukan hanya standar hidup yang baik yang kita dapatkan, melainkan juga kualitas hidup yang lebih baik. Sehingga sangat penting bagi kita semua untuk dapat melaksanakan praktik-praktik pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, diantaranya dengan menjaga keanekaragaman hayati dan layanan ekosistemnya supaya kita dan anak cucu kita di masa yang akan datang dapat menjalani kehidupan yang sejahtera dengan standar hidup dan kualitas hidup yang lebih baik. (Dita Agustian)

Dita Agustian merupakan dosen pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Selain itu, penulis juga aktif sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) Provinsi Jawa Barat. Riwayat Pendidikan penulis yaitu pada program S1 dan S2 Pendidikan Biologi UPI Bandung, dan program S3 pada Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan UNPAD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *