Keluarga: Edukasi Keuangan Sejak Dini

Ekonomi, Pendidikan125 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Keluarga merupakan bentuk organisasi terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Dari keluarga akan tumbuh banyak hal positif yang akan memberikan kontribusi dalam berbagai aspek kehidupan tidak terkecuali dalam hal keuangan.

Majunya perekonomian suatu negara tidak terlepas dari suksesnya pengelolaan keuangan dalam keluarga. Pola pengelolaan keuangan dalam keluarga nyatanya akan dibawa individu bahkan sampai dewasa dan bermasyarakat.

Oleh karenanya perlu dilakukan penanaman kebiasaan baik dalam pengelolaan keuangan sejak dini. Peran orang tua dalam proses pembentukan kebiasaan keuangan anak menjadi sangat utama. Tidak hanya memberikan perintah namun orang tua wajib memberikan contoh pengelolaan keuangan yang baik pada anak-anaknya.

Dengan kata lain karakter baik anak dalam pengelolaan keuangan akan terbetuk sempurna jika orang tua terlebih dahulu menerapkan pola pengelolaan keuangan dan pola konsumsi yang realistis dan terukur.

Pendidikan keuangan terhadap anak dapat dimulai dari memberikan pemahaman terkait perbedaan antara “kebutuhan” dengan “keinginan”. Pemahaman yang baik terkait “kebutuhan” dengan “keinginan” akan membentuk skala prioritas dalam pola konsumsi. “Kebutuhan” berkaitan dengan hal-hal yang perlu dipenuhi dengan segera seperti biaya konsumsi pokok, biaya Pendidikan, kebutuhan terhadap tempat tinggal, dan sejenisnya sementara “keinginan” berkaitan dengan kesenangan dan hal-hal tersier lainnya.

Anak perlu memahami bahwa kebutuhan perlu diutamakan pemenuhannya karena jika tidak segera dipenuhi maka akan timbul berbagai permasalahan yang berdampak bagi kehidupan pribadi, keluarga atau dalam jangkauan sosial yang lebih luas. Berkaitan dengan keinginan, orang tua dapat memberikan pemahaman bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi.

Pemenuhan keinginan harus didasarkan pada berbagai pertimbangan yang sifatnya realistis dan terukur bukan berdasarkan validasi dari pihak luar ataupun hal yang tidak realistis lainnya. Anak dibiasakan untuk memastikan terlebih dahulu apakah sesuatu yang diminta termasuk kebutuhan atau keinginan.

Salah satu kunci sukses dalam pengelolaan keuangan adalah pola konsumsi yang realistis dan terukur. Anak dapat diberikan pemahaman terkait pola konsumsi yang baik dalam sudut pandang agama dan kepercayaan yang dianut orang tua.

Pola konsumsi orang tua tercermin pada pola konsumsi anak sehingga orang tua perlu lebih bijak dalam berkonsumsi. Jika yang diminta anak berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan maka orang tua hendaknya segera memenuhi permintaan tersebut. Namun jika permintaan anak berkaitan dengan keinginan yang kurang realistis dan terukur maka orang tua dapat memberikan edukasi dengan cara mendorong anak untuk melakukan usaha terlebih dahulu.

Hal ini dimaksudkan agar anak dapat berusaha mendapatkan keinginannya tentu dengan arahan-arahan yang mendidik dan bersifat positif. Tidak serta merta anak dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan tanpa menanamkan arti tanggung jawab keuangan didalamnya.

Nilai lain dalam pengelolaan keuangan yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini Adalah kebiasaan menabung. Anak diberi pemahaman untuk tidak menghabiskan seluruh sumber daya untuk konsumsi saja.

Sumber daya yang dimiliki sebisa mungkin Sebagian disimpan untuk keperluan yang sifatnya mendadak atau untuk investasi. Setelah anak memahami nilai positif dari kegiatan menabung diharapkan pola konsumsinya semakin realistis dan terukur. Ketika memiliki sumber daya untuk digunakan anak akan mempertimbangan jalan terbaik memanfaatkan sumber daya yang dimiliki tersebut.

Bukan hanya untuk memenuhi keinginan jangka pendek namun juga untuk memberikan jaminan dan kecukupan dikemudian hari. Kebiasaan menabung saat ini tidak lagi menjadi masalah besar. Anak dapat diajarkan untuk menabung di rumah maupun melalui jasa perbankan. Telah banyak produk-produk perbankan yang ditujukan untuk meningkatkan motivasi menabung bagi anak-anak sehingga orang tua sangat terbantu.

Pemahaman dan penerapan pola keuangan yang baik sejak dini dapat membentuk karakter anak setelah dewasa. Selain pola pengelolaan keuangan, pola konsumsi yang rasional dan kebiasaan menabung serta berinvestasi tentu dapat dibentuk sejak dini dan berdampak besar dikemudian hari. Diharapkan melalui cara ini keluarga dapat memberikan sumbangsih yang nyata terhadap kemajuan perekonomian bangsa di masa mendatang. (Liana Dewi SPd MAk)

Penulis merupakan dosen program studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Universitas Mayasari Bakti (UMB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *