Inovasi Kolak Campur Pisang Enak, Optimalkan Peran Serta Keluarga sebagai Pendamping Pasien ODGJ dalam Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien ODGJ

Kesehatan140 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam melakukan kunjungan rumah dapat meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat, dengan memberikan edukasi, dukungan dan motivasi terhadap keluarga dalam penanganan pasien ODGJ.

Dengan meningkatnya kepatuhan minum obat pada pasien ODGJ, meningkat pula kualitas mutu kehidupan pasien ODGJ di mana indikator paling utama dan penting yang menjadi patokan sembuh tersebut di antaranya adalah pasien ODGJ bisa diajak berkomunikasi dan kembali produktif.

Listya Permatasari
Listya Permatasari, S.Farm. adalah Apoteker Ahli Pertama-UPTD Puskesmas Kawalu Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Dia juga Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kota Tasikmalaya sebagai anggota Bidang Praktik Apoteker masa bakti 2022-2026.

Keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kekambuhan pasien gangguan jiwa karena keluarga merupakan lingkungan terdekat pasien. Peranan keluarga diperlukan untuk menekan sekecil mungkin angka kekambuhan dan mengembalikan keberfungsian sosialnya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan keberfungsian sosial pasien ODGJ setelah perawatan rumah sakit adalah dukungan keluarga. Kurangnya peran keluarga dalam menangani penderita ODGJ karena kurangnya pemahaman keluarga tentang bagaimana memberi dukungan kepada pasien khususnya dalam kepatuhan pasien minum obat secara teratur.

Faktor yang dominan mempengaruhi kekambuhan pada pasien ODGJ yaitu dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat. Dukungan keluarga yang dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien ODGJ yaitu kurangnya edukasi pengetahuan keluarga dalam merawat pasien ODGJ yang benar, sehingga sering dijumpai menjadi faktor pemicu terjadinya kekambuhan pada pasien ODGJ.

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) cenderung mengalami kekambuhan dikarenakan tidak teraturnya meminum obat. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kronis, susah mentaati aturan minum obat dikarenakan ketidak mampuan mengambil keputusan, dan gangguan realitas khususnya penderita skizofrenia. Dukungan keluargapun sangat penting sekali terhadap penyembuhan pasien gangguan kejiwaan, karena pada dasarnya pasien gangguan kejiwaan tersebut tidak mampu mengatur dan memahami jadwal maupun jenis obat tersebut. Keluarga sangat diperlukan dalam membimbing serta mengarahkan supaya pasien gangguan jiwa tersebut dapat meminum obat dengan benar dan tertata.

Kepatuhan dalam pengobatan atau yang disebut dengan medication adherence merupakan suatu Tindakan yang dilakukan pasien untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kolaborasi antar tenaga kesehatan seperti apoteker, dokter dan perawat dapat meningkatkan ketaatan pasien dalam pengobatan. Sehingga diperlukan adanya komunikasi dua arah antara pasien dan tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi.

Masalah kesehatan jiwa memang tampak tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi masalah itu akan mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan, baik bagi penderita, keluarga dan masyarakat. Saat ini orang dengan gangguan jiwa masih banyak menerima stigma negatif dari masyarakat walaupun pada dasarnya gangguan kejiwaan dapat ditangani seperti penyakit lainnya, salah satunya dengan menggunakan obat-obatan. Keberhasilan terapi ini dipengaruhi oleh jenis obat, pengetahuan keluarga serta peran serta pasien dalam pengobatan, yaitu kepatuhan penderita dalam pengobatan skizofrenia yang juga merupakan hal yang paling penting.

Keberhasilan terapi tergantung pada tingkat kepatuhan seorang pasien dalam melakukan pengobatan, dan salah satu faktor kunci keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien atau keluarga pasien. Dalam hal ini, apoteker memberikan peranan penting dalam memfasilitasi pengetahuan keluarga pasien mengenai penyakit, manfaat obat, dan pentingnya pengobatan secara teratur terutama pada perawatan dan terapi jangka Panjang.

Pemberian konseling melalui home pharmacy care, dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien skizofrenia meliputi manfaat pengobatan yang dilakukan, efek samping yang mungkin timbul selama masa pengobatan, dan akibat yang ditimbulkan apabila pasien tidak patuh dalam minum obat. Untuk menunjang keberhasilan konseling ini saya menggunakan alat bantu berupa kalender pengobatan pasien, kartu mandiri obat dan kotak harian obat. Dengan adanya pemberian konseling melalui home pharmacy care oleh Apoteker, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam terapi pengobatan yang sedang dijalani. (Apt. Listya Permatasari, S. Farm).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *