Peranan Bahasa Inggris dalam Menghadapi Resesi

Ekonomi168 Dilihat

Bahasa Inggris telah digunakan sebagai bahasa korporat  untuk menjalankan bisnis perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan yang melakukan hal ini dapat meninggalkan jauh para pesaingnya yang tidak melakukan hal yang sama. Economic Intelligence Unit [EIU] melakukan survey pada 572 orang pejabat eksekutif di perusahaan multinasional dan menemukan bahwa hampir 50%  mengakui bahwa kesalahpahaman sederhana dalam berkomunikasi menjadi kendala dalam transaksi bisnis internasional sehingga mengakibatkan kerugian signifikan bagi perusahaan mereka. Dari sini dapat kita lihat bahwa perbedaan bahasa dan budaya menciptakan hambatan bagi kesuksesan bisnis. Perbedaan-perbedaan ini menjadi salah satu masalah dalam usaha membangun relasi di pasar asing, serta perbedaan budaya tersebut menghambat rencana pengembangan internasional mereka. Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa terkadang mereka mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan para pebisnis.

Akhir-akhir ini masyarakat tengah dihebohkan dengan isu resesi pada tahun 2023. Tahun 2023 juga disebut-sebut menjadi tahun yang gelap. Resesi sendiri adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana perputaran ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk. Hal ini disebabkan karena terjadinya inflasi dan deflasi. Penyebab berikutnya adalah pecahnya gelembung aset pada saat para investor mengambil langkah secara gegabah contohnya terjadi pembelian dan penjualan saham atau properti secara masif yang berujung pada rusaknya pasar. Pemicu lainnya adalah guncangan ekonomi secara mendadak ditandai dengan menurunnya daya beli yang disebabkan oleh kesulitan ekonomi dan tumpukan hutang. Perkembangan teknologi juga menjadi salah satu faktor terjadinya resesi dimana lapangan pekerjaan akan menurun digantikan dengan teknologi dan tingkat pengangguran meningkat. Salah satu indikasi resesi adalah adanya penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut yang dinilai dari melemahnya Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.  Indikasi lain terjadinya resesi adalah nilai impor suatu negara lebih besar ketimbang ekspor. Hal Ini bisa memberikan efek terhadap defisitnya anggaran negara dan terjadinya penurunan pendapatan nasional. Tingginya angka pengangguran suatu negara bisa mengindikasikan negara tersebut mengalami resesi. Sebab, tenaga kerja memiliki peran penting dalam perputaran perekonomian suatu negara.

Resesi memang membuat panik masyarakat dan cukup mengancam beberapa sektor. Namun kita juga bisa mencegah terjadinya resesi dengan memperkuat daya beli, menyalurkan bantuan kepada UMKM dan menarik kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga bisa tercipta lagi perputaran ekonomi yang lebih baik. Oleh karena itu, ada korelasi yang kuat antara kecakapan bahasa Inggris dengan keterampilan menjual layanan secara internasional, dalam hal ini untuk berkomukasi dan meyakinkan para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Kemampuan berbahasa Inggris pula dapat membantu masyarakat untuk cakap dalam berinvestasi dan membaca laporan keuangan internasional sebagai salah satu cara untuk menghadapi terjadinya resesi. (Rani Ligar Fitriani, M.Pd)

Rani Ligar Fitriani, M.Pd adalah Dosen Bahasa Inggris Politeknik LP3I Kampus Tasikmalaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *