RADAR TASIKMALAYA – Latihan HIIT (High-Intensity Interval Training) adalah pendekatan latihan yang semakin populer dalam dunia kebugaran karena efektivitasnya yang luar biasa dalam meningkatkan kebugaran fisik dan berbagai manfaat kesehatan.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara lebih mendalam beberapa efek utama latihan HIIT terhadap fisiologi tubuh, dengan dukungan referensi penelitian yang relevan. Ini akan memberikan wawasan yang lebih lengkap tentang mengapa latihan ini sangat efektif.
HIIT merupakan singkatan dari High-Intensity Interval Training, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai Latihan Interval Intensitas Tinggi. HIIT adalah suatu metode latihan fisik yang melibatkan penggantian antara periode waktu intensitas tinggi dengan periode waktu pemulihan atau istirahat. Latihan ini biasanya dilakukan dalam waktu singkat namun sangat intensif.
Penurunan Lemak Tubuh: Salah satu efek paling mencolok dari latihan HIIT adalah penurunan lemak tubuh. Penelitian oleh Boutcher (2011) menemukan bahwa HIIT efektif dalam mengurangi berat badan dan lemak tubuh. Ini terjadi karena intensitas tinggi dalam sesi HIIT menghasilkan peningkatan signifikan dalam oksidasi lemak. Dengan mengombinasikan periode tinggi dan rendah intensitas, tubuh terus-menerus memecah lemak sebagai sumber energi, yang pada gilirannya mengarah pada penurunan lemak tubuh yang nyata.
Peningkatan Kapasitas Kardiorespiratori: Latihan HIIT telah ditemukan lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas kardiorespiratori dibandingkan dengan latihan berkelanjutan dengan intensitas moderat. Penelitian oleh Helgerud et al. (2007) menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas VO2 maksimal setelah melibatkan diri dalam program latihan HIIT secara teratur. Ini berarti bahwa tubuh menjadi lebih efisien dalam mengambil, mengangkut, dan menggunakan oksigen selama latihan dan dalam kehidupan sehari-hari, yang sangat penting untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
Peningkatan Metabolisme: Latihan HIIT juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme. Penelitian oleh Tremblay et al. (1994) mengamati peningkatan metabolisme basal setelah sesi latihan HIIT. Selain itu, efek pasca-latihan yang signifikan mengakibatkan tubuh tetap membakar kalori lebih banyak bahkan setelah latihan selesai. Hal ini dapat membantu dalam manajemen berat badan dan meningkatkan efisiensi dalam memproses makanan.
Penurunan Risiko Diabetes Tipe 2: Selain manfaat fisik, HIIT juga berdampak positif pada kesehatan metabolik. Latihan ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Meta-analisis oleh Gillen et al. (2016) merangkum efek positif latihan HIIT pada profil gula darah, termasuk peningkatan toleransi glukosa. Ini adalah berita baik bagi individu yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2, dan menunjukkan bahwa HIIT dapat menjadi alat yang efektif dalam mengelola kondisi ini.
Peningkatan Fungsi Kardiovaskular: Latihan HIIT dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah. Penelitian oleh Ramos et al. (2015) membahas efek positif ini, termasuk penurunan tekanan darah dan perbaikan profil lipid. Ini mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan membantu menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.
Peningkatan Kebugaran Anaerobik: Kebugaran anaerobik, yang mencakup kekuatan dan daya tahan otot, juga mendapat manfaat dari latihan HIIT. Studi oleh Tabata et al. (1996) adalah salah satu penelitian awal yang menyoroti efek latihan HIIT pada kebugaran anaerobik. Dalam penelitian ini, metode Tabata, yang melibatkan interval intensitas tinggi dan istirahat singkat, membantu peserta meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot dengan cepat.
Penurunan Tekanan Darah: Penurunan tekanan darah adalah manfaat lain dari latihan HIIT. Penelitian oleh Mora-Rodriguez et al. (2017) menemukan bahwa program latihan HIIT secara konsisten dapat menyebabkan penurunan tekanan darah pada individu dengan tekanan darah tinggi. Ini memberikan implikasi positif untuk pencegahan hipertensi dan penyakit jantung.
Peningkatan Kekuatan dan Daya Tahan Otot: Latihan HIIT juga dapat membantu dalam meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Beberapa penelitian, seperti penelitian oleh Gist et al. (2014), menyoroti peningkatan ini dalam konteks latihan HIIT yang melibatkan latihan beban. Dengan menggabungkan intensitas kardiovaskular dengan elemen latihan kekuatan, HIIT dapat membantu mengembangkan otot dan meningkatkan kekuatan secara keseluruhan.
Peningkatan Kesehatan Mental: Selain manfaat fisik, HIIT juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Latihan HIIT telah terkait dengan peningkatan suasana hati dan penurunan tingkat stres. Studi oleh Stork et al. (2018) memeriksa dampak psikologis latihan HIIT, termasuk peningkatan persepsi kesejahteraan dan penurunan tingkat kecemasan. Ini menunjukkan bahwa HIIT dapat memberikan manfaat holistik bagi individu, termasuk peningkatan kesejahteraan mental.
Peningkatan Hormon Pertumbuhan: Selain manfaat lainnya, HIIT dapat merangsang pelepasan hormon pertumbuhan. Penelitian oleh Børsheim dan Bahr (2003) membahas pengaruh hormon pertumbuhan dalam konteks latihan HIIT. Hormon pertumbuhan berperan dalam pemeliharaan jaringan otot dan metabolisme, dan peningkatan pelepasannya dapat mendukung pembentukan dan pemeliharaan massa otot yang sehat.
Latihan HIIT menawarkan beragam manfaat bagi fisiologi tubuh dan kesehatan umum. Penting untuk diingat bahwa latihan ini bisa disesuaikan dengan tingkat kebugaran individu, dan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan profesional jika ada masalah kesehatan bawaan. Dengan komitmen dan konsistensi, HIIT dapat menjadi cara dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh Anda. Jangan ragu untuk mencoba berbagai pendekatan HIIT dan mencari yang paling cocok untuk Anda, dan selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan atau pelatih fisik jika Anda memiliki pertanyaan. (Haikal Millah)
Penulis adalah Dosen Pendidikan Jasmani FKIP UNSIL