Lari Menjadi “Lifestyle” Masyarakat Modern

Olahraga35 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Di era modern, lari bukan sekedar olahraga, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup “lifestyle” masyarakat. Aktivitas yang dulu hanya dianggap sebagai latihan fisik dan bisa dilakukan di mana saja, kini berkembang menjadi tren yang sedang hype melibatkan berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, sosial, hingga fashion dan teknologi.

Olahraga lari merupakan salah satu olahraga yang dikenal dengan sebutan olahraga murah dan mudah. Lari secara rutin dapat meningkatkan kebugaran jantung, mengurangi stres, dan membantu menjaga berat badan ideal.

Selain itu, aktivitas ini juga meningkatkan daya tahan tubuh dan kualitas tidur. Olahraga lari juga disebut sebagai salah satu olahraga terbaik karena: biaya rendah, berisiko rendah, olahraga yang bisa dilakukan oleh semua orang, tidak butuh keterampilan khusus dan bisa dilakukan di mana saja, namun seiring berjalannya waktu lari menjadi olahraga yang terbilang cukup mahal apabila mengikuti fashion atau gaya hidup konsumtif.

Hal tersebut dapat dilihat bahwa, olahraga lari tidak hanya membutuhkan sepatu lari yang seadanya saja namun seiring berkembangnya teknologi banyak brand-brand yang menciptakan alat pendukung untuk mendukung olahraga ini.

Smartwatch contohnya, banyak masyarakat atau atlet yang melakukan olahraga ini menggunakan smart watch untuk membantu dalam menentukan jarak pelari, race, waktu, penghitungan denyut nadi, denyut jantung, sampai pada menghitung kalori yang sudah terbakar selama beraktivitas. Tak hanya smartwatch saja, saat ini sepatu lari juga mengalami perkembangan teknologi.

Banyak dari brand ternama mengembangkan sepatu lari berplat karbon, yang mana sepatu tersebut akan membantu pelari untuk meningkatkan efisiensi energi, meningkatkan kecepatan, mengurangi kelelahan otot, membantu memperbaiki gaya lari dan memberikan dukungan tambahan kepada kaki saat berlari.

Oleh sebab itu banyak masyarakat yang menggunakan brand-brand ternama untuk mendukung pada saat melakukan olahraga lari dan kemudian di-update di media sosial sebagai bentuk apresiasi. Fear Of Missing Out (FOMO) merupakan istilah yang mengacu pada orang-orang yang mengikuti tren tertentu dengan alasan tak ingin tertinggal dengan perkembangan jaman dan moment yang nantinya akan didapatkan. Istilah ini semakin popular di era digital akibatntya, aktivitas lari yang seharusnya menjadi sarana kesehatan berubah menjadi fenomena FOMO.

Tetapi banyak juga masyarakat yang mengalami stres akibat banyaknya pekerjaan dan tuntutan hidup, yang mengakibatkan tingkat kebugaran jasmani menurun dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Tren olahraga lari yang mengalami perkembangan ini merupakan sikap yang positif di tengah masyarakat yang mengalami banyak gangguan psikologis termasuk stres akibat tekanan pekerjaan, tuntutan gaya hidup, dan masih banyak lagi. Lari terbukti dapat merangsang produksi endorfin yang membuat seseorang merasa lebih bahagia dan bersemangat.

Banyak orang menggunakan lari sebagai cara untuk melepas stres dan mendapatkan ketenangan mental. Dengan melakukan olahraga lari diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan tentunya banyak manfaat yang didapat pada saat melakukan aktivitas ini, salah satunya: meningkatkan kebugaran jasmani, memperkuat jantung dan pembuluh darah, meningkatkan kapasitas paru mengurangi risiko osteoporosis dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan konsisten berolahraga tetap akan memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental seseorang. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kebugaran fisik membuat banyak orang memilih lari sebagai cara untuk menjaga kesehatan dan mengelola stres.

Kota Tasikmalaya salah satu daerah yang mengikuti tren Lifestyle modern tersebut, terbukti dengan banyaknya masyarakat yang gemar melakukan olahraga lari di pagi hari bahkan sore sampai pada malam hari dan banyaknya komunitas lari yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah untuk melakukan olahraga secara berkelompok. Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan jumlah pelari, baik individu maupun yang tergabung dalam komunitas. Salah satu komunitas yang aktif adalah Tasik Running Club, yang rutin mengadakan latihan bersama serta mengikuti berbagai event lari, baik tingkat lokal maupun nasional.

Selain itu, event lari seperti Tasikmalaya Fun Run dan Tasik Night Run berhasil menarik ribuan peserta dari berbagai daerah. Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan bahwa lari bukan hanya sebagai olahraga, tetapi juga menjadi ajang sosialisasi dan kebersamaan. Selain untuk menantang diri sendiri, event lari juga menjadi kesempatan untuk menikmati suasana kota dengan cara yang berbeda. Dengan maraknya event lari seperti marathon, fun run, dan trail run, banyak orang semakin tertarik untuk bergabung dalam komunitas pelari. Media sosial juga berperan besar dalam memotivasi masyarakat untuk berbagi pencapaian dan pengalaman lari mereka.

Lari juga sebagai ajang sosial yang mempererat hubungan antar individu. Untuk mendukung tren ini, sinergi antara pemerintahan dan perguruan tinggi menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan, inovatif dan inklusif. Meningkatnya minat terhadap olahraga lari membawa berbagai dampak positif bagi Kota Tasikmalaya.

Selain menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aktif, tren ini juga berkontribusi pada sektor ekonomi, seperti meningkatnya penjualan perlengkapan olahraga, konsumsi di kafe dan restoran pasca-lari, serta pariwisata olahraga yang menarik peserta dari luar daerah.

Pemerintah Kota Tasikmalaya pun turut mendukung tren ini dengan menyediakan lebih banyak fasilitas publik yang ramah bagi pelari, seperti jalur khusus lari di taman kota dan trotoar yang lebih nyaman. Diharapkan, tren ini terus berkembang dan semakin banyak masyarakat yang menjadikan lari sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka. Pemerintahan memiliki peran strategis dalam menyediakan fasilitas publik yang memadai, seperti jalur lari yang aman, taman kota yang ramah olahraga, serta kebijakan yang mendorong masyarakat untuk beraktivitas dan berolahraga.

Sementara itu Perguruan Tinggi berkontribusi melalui Riset dan Inovasi dalam bidang Olahraga, Teknologi Kebugaran, serta kajian tentang manfaat lari bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu perguruan tinggi sebagai pusat akademik dan sosial dapat menjadi wadah pembentukan komunitas lari, menciptakan budaya hidup sehat di kalangan mahasiswa, serta melahirkan atlet-atlet berbakat melalui pembinaan yang sistematis.

Universitas Siliwangi berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat modern yang sehat dan bugar.  penyelenggaraan Event Lari Nasional yang di namai “Unsil Tasik Half Marathon”, event ini merupakan kali pertama yang diadakan oleh Universitas Siliwangi dalam rangka Dies Natalis yang ke 47 tahun.

Dengan adanya event ini diharapkan dapat menciptakan ajang lari yang tidak hanya berskala kompetitif, tetapi juga edukatif dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui hubungan yang saling bersinergi antara pemerintah kota dan perguruan tinggi ini, event lari tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga platform untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, memperkuat hubungan antara praktisi, akademisi dan masyarakat, serta mempromosikan nilai-nilai sportivitas.

Dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah maupun kota serta perguruan tinggi, event lari dapat menjadi agenda rutin tiap tahun yang memfasilitasi dan menginspirasi masyarakat untuk menjalani gaya hidup aktif, sehat dan bugar. (Resty Agustryani)

Penulis merupakan Dosen Pendidikan Jasmani, FKIP Unsil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *