Katar Fest, Sebuah Gagasan

Seni dan Budaya211 Dilihat

Menurut Prof. Abdul Hadi WM, bahwa seni (sastra) befungsi sebagai media informasi, edukasi, ekspresi dan hiburan. Dan idealnya budaya (kesenian) yang tampil di acara KOF atau Katar Fest yang akan datang tidak keluar terlampau jauh dari gagasan dimaksud.

Sebab festival ini bukan momen tukang obat yang lagi berjualan, di mana khasiat obatnya diragukan. Bukan pula propaganda politik yang dimanfaatkan sepihak tanpa komitmen yang jelas.

Bahwa ke depan yang mesti diperhatikan oleh kita, khusus dari aspek budaya apa yang harus dilakukan? Jelas jika sekadar heboh, akan terasa bahwa itu sebuah kesia-siaan.

Menampilkan aneka kesenian, mesti dipikirkan peruntukannya. Tidak asal tampil tanpa punya visi yang jelas, sehingga setiap tahun penyelenggaraan tidak punya indikator untuk mengukur keberhasilannya.

Beberapa pimikiran sederhana bisa dijadikan pemantik untuk didiskusikan. Bahwa pertunjukan kesenian harus melibatkan potensi anak-anak yang masih mungkin berkembang dan panggung ini, dijadikan sebagai batu loncatan untuk meraih prestasi ke depan.

Bahwa panggung ini disiapkan untuk semacam “samen” ajang evaluasi anak-anak yang telah berdarah-darah berproses di tempat atau di sanggarnya. Dan bagi penampil selayaknya diberikan piagam untuk pemicu semangat agar terus berproses, hingga kelak menjadi seseorang yang membanggakan masyarakat Kawalu.

Perlu dan sangat perlu menampilkan juga para seniman Kawalu terutama yang sudah punya prestasi tidak saja di tingkat lokal. Tapi juga yang telah menasional. Ini dibutuhkan untuk pancingan proses bagi anak-anak sebagai contoh.

Tidak saja prestasinya, tapi juga semangat berprosesnya. Ini juga sangat relevan dengan kualitas penyelenggaran yang memungkinkan jadi magnet positif yang akan menyerap peminat untuk datang ke acara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *