Ekonomi Syariah Vs Resesi

Ekonomi90 Dilihat

RADAR TASIKMALAYA – Mengacu pada data Dinar Standar dan Salaam Gateaway, Malaysia dinobatkan menjadi negara dengan sistem ekonomi syariah terbaik di Dunia tahun 2022 dengan raihan 207,2 poin, disusul Arab Saudi dengan 97,8 poin, Uni Emirat Arab 90,2 poin, dan Indonesia di tempat ke 4 dengan raihan 68,5 poin hanya berbeda 1,2 poin dari turki di posisi ke 5.

Poin tersebut dinilai berdasar pada 4 indikator, yakni Keuangan Syariah, Makanan Halal, Wisata Ramah Muslim serta Rekreasi dan Media.

Fakta dari data tersebut di atas merupakan antitesis jika dinilai dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia yang berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk ”The Muslim 500” edisi 2022, ada 231,06 juta penduduk Indonesia yang beragama Islam, setara dengan 86,7% dari total penduduk Indonesia. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia berada di urutan pertama dengan persentase 11,2% dari total populasinya  di dunia, disusul oleh pakistan di urutan ke-dua dengan 10,95% dan India 10,32 di posisi ke-3. hal tersebut diatas terjadi karena beberapa sebab diantaranya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap lembaga keuangan syariah yang masih minim, stigma di Masyarakat terkait Lembaga keuangan syariah hanya perbedaan dan perubahan istilah dari bunga menjadi bagi hasil misalnya dan yang terakhir bagi hasil yang nominalnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bunga jika mengajukan akad kredit. Mulai menumbuhkan kepercayaan kepada lembaga keuangan syariah yang mulai menjamur di Indonesia dengan menyimpan dana di lembaga keuangan syariah akan membawa efek domino yang signifikan terhadap hal lainnya, seperi meningkatnya biaya modal yang pada akhirnya membuat nominal bagi hasil menjadi rendah.

Resesi 2023 dan the dark world yang menjadi hot issue di akhir tahun 2022 menjadi menarik apabila melihat konstalasi perekonomian dunia yang mulai berada pada titik jenuh dengan fakta bahwa di Negara Amerika misalnya Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak 5 kali di tahun 2022 untuk menekan laju inflasi, namun hal tersebut tidak memberikan pengaruh positif terhadap laju perekonomian di negara tersebut yang juga berimbas ke beberapa negara lainnya.

Selama kurun waktu 10 tahun terakhir China berhasil menjadi penantang serius Amerika dengan Modern Monetary Theory lewat kebijakan Reinminbi Yuannya, namun hal tersebut juga diyakini tidak luput dari resesi yang mulai melanda di beberapa negara bagian amerika latin dan beberapa negara di eropa.

Menurut beberapa pakar ekonomi Indonesia akan terkena dampak dari badai ekonomi 2023 tersebut, beberapa pakar ekonomi meyakini bahwa meskipun situasi krisis tidak akan separah krisis moneter di tahun 1998 namun dampaknya akan terasa melebihi krisis ekonomi di tahun 2008. Menurut beberapa pakar dan juga keyakinan penulis bahwa harga kebutuhan primer akan mengalami kenaikan yang signifikan.

Untuk mempersiapkan diri terhadap krisis ekonomi 2023 penulis meyakini bahwa langkah langkah strategis harus diambil seperti menghentikan utang konsumtif dan mengalihkan ke sektor sektor produktif, bersiap dengan dana darurat, dan mulai melakukan analisa terkait instrumen investasi yang sudah dipilih.

Penulis meyakini bahwa dengan menyadari dan menyiapkan segala kemungkinan di tengah konstalasi ekonomi yang berubah ubah adalah solusi jangka pendek terbaik, juga akan memberikan dampak positif terhadp kebiasaan masyarakat Indonesia khususnya untuk mulai melek finansial.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang diwarisi dengan konsep Ekonomi Syariah patut kita tunggu jawaban dari pertanyaan “apakah sistem ekonomi syariah adalah jawaban dari konstalasi perekonomian dunia yang sedang mencari keseimbangan baru, yang diyakini akan juga mengahantam Indonesia?” (Adzka Rosa Sanjayyana,SE., Ak.,M.AK)

Adzka Rosa Sanjayyana,SE., Ak.,M.AK adalah Dosen Politeknik LP3I Kampus Tasikmalaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. sistem ekonomi syariah bisa menjadi salah satu jawaban konstalasi perekonomian dunia, dengan catatan harus menjadi sistem perekonomian yang kuat dulu di indonesia, sehingga negara2 muslim di dunia bisa menerapkan sistem perekonomian syariah.